Sabtu, 06 Juni 2020

Karena Corona 4

Karena Corona 4   

Seseorang menanyakan apakah aku pernah mendengar ceramah ustadz kondang X yang menjelaskan kenapa kita sebaiknya tidak ke mesjid dan cukup shalat di rumah saja. Aku tanyakan ceramah yang mana? Dia menjelaskan, ceramah yang mengingatkan hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang lari dari wabah seperti kita harus lari ketika melihat singa, katanya.

Aku diam. Dia lanjut bertanya, apakah anda tidak percaya dengan hadits tersebut? Hadits tersebut shahih, diriwayatkan dari Abu Hurairah oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Saya percaya, jawabku. Nah, kenapa dong? Kok anda masih tetap tidak mau shalat di rumah saja? tambahnya.

'Begini,' kataku mecoba menjelaskan.  

'Aku mengimani hadits itu apa adanya. Jika aku melihat singa aku akan berusaha menghindar.' 

'Lari... perintahnya lari, bukan menghindar. Jangan kau robah...' dia memotong pembicaraan dengan semangat.

'Begini, mas. Bagaimana dan kemana anda akan lari jika anda tidak mengamati keadaan dengan baik. Anda lihat singa. Sebelum lari anda harus tahu beberapa hal. Apakah singa itu sedang mendekat mengincar anda atau hanya sekedar duduk di kejauhan atau mungkin sedang melangkah ke arah berlawanan. Seandainya dia sedang bergerak ke arah anda, anda tetap harus berpikir, kemana anda akan lari. Apakah tidak mungkin dia akan dapat menyusul dan menangkap anda. Jadi perlu pemikiran yang jelas  meski harus diambil dalam waktu singkat.'

Dia terdiam.

'Sekarang virus Corona. Anda harus tahu dimana keberadaannya dan sedang bagaimana dia?'

'Sedang apa dia? Kan anda lihat sendiri dia sedang mengamuk. Sudah banyak korban,' dia kembali memotong pembicaraan.

'Aku tahu dia sedang mengamuk di tempat lain, tapi alhamdulillah di tempatku belum. Mudah-mudahan jangan sampai.'

'Justru karena itu kita berusaha menyelamatkan diri. Kita menghindar. Jadi kita tidak datang ke kerumunan orang. Termasuk ke mesjid. Karena bisa saja ada yang membawanya ke mesjid. Kita berdiam diri di rumah,' katanya pula.

'Seandainya ada yang tidak sengaja membawanya ke dekat kita di mesjid, kan kita sudah berikhtiar melindungi diri. Kita tidak saling bersinggungan. Kita pakai masker. Kita bawa sajadah masing-masing. Kita sering-sering mencuci tangan. Ikhtiar seperti itu in sya Allah sudah cukup.'

'Anda yakin itu sudah cukup?'

'In sya Allah yakin. Seandainya ada orang lain pembawa virus ikut shalat di mesjid, tapi dia memakai masker, seandainya pula dia bersin, in sya Allah virusnya tidak akan berterbangan kemana-mana. Dan seandainya pula ada orang yang shalat dekat anda, sudah memakai masker, kebetulan dia bersin, segera sesudah shalat anda cuci tangan muka anda pakai sabun, lakukan istinsya' menghirup air dengan hidung dan menghembuskannya kembali. Dan yang lebih penting anda berdoa kepada Allah sesudah itu minta perlindungan. Kan cukup...'

Dia terdiam.

(Bersambung...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar