Jumat, 19 Agustus 2011

Buka Bersama

Buka Bersama 

'Bapak ikut, kan? Kehadiran bapak diharapkan lho.....' kata ibu muda sekretaris itu.

'Ikut kemana?' tanyaku polos. Aku benar-benar tidak tahu maksudnya.

'Buka bersama pak. Sore ini kita akan pergi berbuka bersama. Pak Toha belum memberi tahu bapak?' tanyanya.

'Belum,' jawabku pendek.   

'Wah..... Apa beliau lupa, ya!? Kita akan berbuka puasa bersama sore ini di Senayan pak. Di resto Marche. Bapak ikut kan pak?!' dia berusaha lagi mengajakku.

'Maaf...... Ini dalam rangka apa? Dan acaranya apa saja?'

'Ah bapak..... Acara berbuka bersama, pak. Ya acara makan-makan, lah. Begitu..... Semua karyawan di departemen kita diundang, pak. Biar nanti bapak yang berceramah. Bisa kan pak?'

'Maaf, bu saya tidak bisa hadir. Biar nanti saya beritahu pak Toha.......'

'Kok gitu sih, pak? Memang kenapa, pak. Kok bapak nggak bisa ikut?'

'Saya harus mengimami jamaah di mesjid dekat rumah saya....' jawabku seadanya.

'Ooooo.....,' desisnya. Matanya terlihat aneh dengan rasa tak percaya.

Setelah itu giliran pak Toha yang mengingatkanku. Meminta agar aku ikut berbuka puasa bersama sore itu. Pak Toha ini adalah pimpinan departemen. Yang mengontrakku sebagai penasihat di kantor ini. Kepadanyapun aku jelaskan bahwa aku tidak bisa hadir.

'Ikut dong, pak...... Kenapa sih? Kan pasti ada orang lain yang menggantikan bapak jadi imam di mesjid itu,' katanya. 

Kata-katanya terdengar sangat wajar dan seperti menyelesai masalah. Seperti biasa dalam membicarakan urusan pekerjaan.

'Maaf, pak Toha. Begini. Saya mau kok ikut. Tapi saya ingin bertanya. Apakah dekat restoran tempat makan-makan itu ada mesjidnya?'

'Wah! Mesjid saya nggak yakin. Tapi pasti ada mushala dekat tempat itu. Bapak khawatir tidak bisa shalat maghrib? Biar nanti saya tanyakan pada karyawan restoran itu. Seharusnya adalah mushala disitu....'

'Seharusnya? Jadi pak Toha tidak yakin, bukan?'

'Pasti adalah. Atau kalau tidak kita gunakan tempat mana saja nanti untuk shalat maghrib. Saya kan juga shalat, pak. Ini kan bulan puasa....'

Entah apa maksud kata-katanya yang terakhir.

'Bukan sekadar itu, pak. Maaf, acaranya sendiri sebenarnya seperti apa?' tanyaku lagi.

'Bagaimana sih anda ini? Ya berbuka puasalah. Pas azan maghrib kita berbuka. Kita makan-makan. Tentu saja, siapa yang mau shalat maghrib dulu, silahkan shalat. Biar kita tunggu. Sehabis itu kita makan bersama. Begitu kan?'

'Sampai jam berapa acaranya? Apakah tidak ada shalat taraweh?'

Dia tidak segera menjawab tapi malahan tertawa terkekeh-kekeh.

'Shalat taraweh itu kan sunat, pak. Kan bisa dikerjakan nanti di rumah. Bisa lebih khusyuk. Begitu, kan?'

'Maaf, pak Toha. Ini bulan Ramadhan. Bulan beribadah. Bulan di mana kita berpuasa di siang hari dan menegakkan shalat, memperbanyak ibadah lain di malam hari. Shalat berjamaah. Baik shalat maghrib, isya dan bahkan shalat taraweh.'

Kali ini dia menatapku lebih serius. Matanya mengecil. Aku tidak tahu entah apa yang sedang dipikirkannya. Tapi aku juga tidak perduli.

'Jadi....... ?'

Dia ragu-ragu, tidak meneruskan kata-katanya.

'Begini, saja. Saya mohon maaf tidak bisa ikut berbuka puasa bersama. Saya harap pak Toha bisa mengerti,' kataku.

'Ya, saya mengerti, pak,' jawabnya pendek. 

Dia berlalu dari ruanganku. Sore itu mereka jadi juga berbuka bersama. Semua karyawan dari departemen kami ikut. Lima dari dua puluh orang pesertanya adalah bukan Muslim. Keesokan harinya, Maman, pesuruh kantor bercerita bahwa mereka makan enak di tempat berbuka puasa bersama tadi malam. Aku sempatkan juga bertanya, sampai jam berapa? Sampai jam setengah sembilan malam, pak, jawabnya.  Aku tersenyum saja mendengarnya. Buka bersama itu memang ritual tambahan di bulan puasa. Bagi yang melaksanakannya.

*****

1 komentar:

  1. Assalamualikum w.w.
    Memupuk dan menjaga silaturrahmi dengan rekan adalah kewajiban, sementara shalat taraweh adalah shalat sunnah. Sebaiknya kita hadir untuk dapat mendahulukan yang wajib. Apalagi dengan tidak hadirnya kita dalam acara berbuka tersebut ada kemungkinan terjadi mudharat pergunjingan diantara rekan.
    Wallahu a'lam.
    Wassalam

    BalasHapus