Rabu, 25 April 2012

Peringatan Yang Jarang Sekali Diingat

Peringatan Yang Jarang Sekali Diingat

Kalau kita keluar dari pintu tol Jatibening menuju ke Jakarta, di sebelah kiri akan kita lihat sebuah lapangan khusus tempat kendaraan ringsek sesudah tabrakan. Bermacam-macam kendaraan setengah hancur, kebanyakan di bagian depannya, biasa diistirahatkan di situ. Dari kendaraan kecil seumpama sedan kecil, lalu yang berukuran sedang, atau bus kota berukuran besar sampai truk tronton dan truk pembawa peti kemas ukuran raksasa pernah terlihat di sana. Ada yang dibiarkan cukup lama, ada yang hanya beberapa hari saja lalu sudah tidak ada, mungkin sudah diambil pemiliknya. Melihat kondisi kerusakannya membuat aku merinding karena sangat mengerikan. Ada yang separo kabinnya hancur total, ada yang rodanya sampai tertekuk, yang atapnya hampir lepas. Entah bagaimana kecelakaan itu terjadi. Dan entah bagaimana keadaan pengendara atau penumpang yang duduk di bagian yang rusak parah itu.

Di mana-mana kita sering melihat peringatan agar berhati-hati di jalan raya. Ada peringatan tentang jumlah korban lalu-lintas  bulanan, tahunan, lengkap dengan jumlah yang maut seperti yang terpampang di dekat pintu tol kota. Ada peringatan berupa baliho yang mengingatkan agar jangan mengemudi ketika sedang mengantuk. Bahkan di tempat-tempat tertentu dipajang rongsokan kendaraan yang mengalami tabrakan apakah mobil atau sepeda motor. Tapi yang mencengangkan, semua peringatan itu seperti tidak berhasil mengurangi kecelakaan lalu lintas di jalan raya, terutama di jalan tol.  

Padahal ada peringatan lain berupa rambu lalu-lintas tentang batas kecepatan. Tapi sayangnya rambu seperti itu tidak untuk dipatuhi. Tidak banyak yang peduli. Padahal kalau sudah celaka sering kali nyawa taruhannya. 

Menurut pengalamanku ada tiga faktor yang sangat memungkinkan pengendara untuk mengalami celaka. Yang pertama, sifat ugal-ugalan dan tidak tertib. Serobot sana, serobot sini. Perilaku seperti ini  bahkan juga membahayakan pengendara lain. Yang kedua tidak mau beristirahat padahal sudah sangat kelelahan dan mengantuk. Ini seringkali berakibat fatal. Kehilangan kesadaran beberapa detik saja selama mengemudi bisa berakibat kendaraan celaka. Yang ketiga kondisi kendaraan yang tidak prima. Mungkin bannya sudah gundul. Atau remnya tidak berfungsi. Mengabaikan satu saja dari ketiga hal tersebut besar resikonya. Yang mengherankan ada orang yang mengabaikan ketiga-tiganya. Sudah ngantuk, mengemudi zig-zag dan ugal-ugalan (katanya untuk mengusir kantuk), sementara kendaraan tidak dalam keadaan baik. Yang seperti ini yang biasanya cepat 'berbayar hutang'.

Kalau anda (siapa saja) sekali-sekali melintas dekat pintu tol Jatibening, menolehlah ke sebelah kiri agak lama. Dengan melihat kondisi mobil-mobil ringsek di sana, mudah-mudahan jadi peringatan bagi kita untuk lebih berhati-hati ketika berkendaraan.

****

                                                             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar