Kamis, 05 Februari 2015

Hidayah

Hidayah

Hidayah artinya petunjuk ke arah jalan yang diridhai Allah. Hanya Allah semata yang memberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, tiada siapapun yang akan dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa yang dibiarkan tersesat olah Allah tiada siapapun yang akan dapat menunjukinya. Begitu janji Allah.

Mudah-mudahan kita termasuk ke dalam golongan yang beruntung ketika kita didekatkan Allah kepada agama yang hanif ini. Agama tauhid yang mengesakan Allah sebagaimana yang diperintahkan-Nya. Dikatakan mudah-mudahan karena kita harus berusaha keras agar senantiasa berada di jalur yang benar. Sebagai umat Islam kita diajarkan untuk meminta kepada Allah agar senantiasa ditunjukinya ke jalan yang lurus. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Agar kita tidak terpeleset, menempuh jalan yang salah. Jalan yang menimbulkan kemurkaan Allah atau jalan yang nyata-nyata sesat karena menjauh dari keridhaan Allah. 

Allah memberi hidayah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Sering kita mendengar, seseorang yang tadinya tidak beriman kepada Allah, biasa melakukan perbuatan jahat, berakhlak buruk. Lalu tiba-tiba dia berobah. Menjadi seorang yang beriman dan berprilaku sangat saleh. Demikian kalau Allah memberinya hidayah.

Kebalikannya, ada orang yang lahir dan besar di lingkungan ahli ibadah. Dididik untuk faham dengan agama Allah. Tapi tiba-tiba dia menjadi penghujat agama Allah. Menjadi musuh kepada umat Islam karena perilaku dan kata-katanya yang menyesatkan. Dan orang seperti ini adalah yang dibiarkan tersesat oleh Allah.  

Memberi hidayah atau membiarkan tersesat itu mutlak kekuasaan Allah. Umar bin Khaththab masuk Islam pada hari dia berniat untuk mencari dan membunuh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Seorang yang tadinya musyrik dan sangat memusuhi Islam sedang diperjalanan menuju tempat Rasulullah. Dia diingatkan seseorang agar sebelum membunuh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebaiknya memeriksa keadaan adik perempuannya sendiri (Fathimah) yang sudah memeluk agama Islam. Umar tidak meneruskan perjalanannya tapi berputar menuju rumah adiknya dan mendapatkan adik dan iparnya sedang mengaji al Quran dengan seorang guru. Terjadi pertengkaran dan Umar sempat memukul iparnya dan bahkan adiknya sendiri. Melalui momen itulah hidayah Allah datang. Umar tersentak setelah melihat mulut adik perempuannya berdarah akibat pukulannya. Dengan bersungguh-sungguh dia minta tulisan ayat al Quran yang tadi dibaca adiknya. Umar membacanya, dan setelah itu dia pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk bersyahadat. 

Marilah kita berusaha dan memohon kepada Allah agar senantiasa berada dalam bimbingan dan petunjuk-Nya agar kita terhindar dari hukuman Allah kelak di akhirat.

****        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar