Rabu, 28 Agustus 2013

Perhatikanlah Ketika Engkau Dihadirkan Ke Dunia Ini

Perhatikanlah Ketika Engkau Dihadirkan Ke Dunia Ini  

'Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu. (Waktu itu) kamu tidak mengetahui suatu apapun. Dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur.' (surah An Nahl ayat 78).

Menarik sekali ta'lim dalam rangka Silaturrahim sesudah Aidil Fithri di tempat kerja tadi siang. Yang salah satu bagian di dalam ceramahnya adalah tentang bagaimana Allah menunjukkan kekuasaan-Nya dalam proses kelahiran seorang bayi manusia. Allah yang mengeluarkan bayi dari dalam perut atau rahim ibu. Dokter atau bidan atau dukun beranak hanya sekedar menolong. Mereka hanya sekedar sedikit menolong, karena proses kelahiran itu telah diatur oleh Allah sedemikian rupa. 

Janin yang berada di dalam rahim ibu selama sembilan bulan sepuluh hari. Dia berada dan terpelihara dalam air ketuban. Dia sudah dilengkapi dengan mulut, hidung, paru-paru dan organ pelepasan. Tapi semua itu belum difungsikan. Dia menerima suplai oksigen melalui saluran khusus, melalui pusarnya. Melalui jalur itu juga dia menerima saripati makanan. Saripati makanan yang tidak ada ampasnya sehingga dia tidak perlu mengeluarkan kotoran apa-apa. Di dalam rahim itu dia diberi makan sehingga dia bertumbuh sampai cukup umurnya.

Di awal masa kehamilan, posisi janin itu 'berdiri' dengan kepala di atas. Akan tetapi menjelang saat kelahirannya, dia bersujud, kepalanya berada di bawah. Allah tetapkan yang demikian karena nanti kepala itu yang akan lebih dahulu keluar. 

Sampai datang waktu kelahirannya. Allah mudahkan baginya untuk keluar melalui jalan yang sempit. Proses kelahiran itu diawali dengan pecahnya ketuban dan air ketuban menjadi pelicin jalan keluarnya. Kepalanya sedemikian rupa bangunnya yang memudahkannya untuk keluar. Tulang kepala itu lentur dan lunak di saat dia keluar, tapi dalam beberapa menit saja setelah berada di luar tulang kepala itu langsung mengeras. Setelah dia lahir, lalu diputus tali pusarnya, serta merta difungsikan organ pernafasannya. Ketika dia mengeluarkan teriakan / tangisnya yang pertama, pada saat itu mengembang paru-parunya dan langsung bekerja hidungnya menyedot udara / oksigen untuk bernafas.

Dalam beberapa menit kemudian, setelah tubuhnya dibersihkan didekatkan mulutnya ke payudara ibunya. Dia langsung tahu apa yang harus dikerjakan, menghisap dari puting susu ibunya, ilmu yang belum dikenalnya ketika masih berada dalam rahim. Berangsur-angsur difungsikan Allah pendengarannya. Lalu penglihatannya. Lalu hatinya sehingga dia mengenal kasih sayang ibunya.

Perhatikanlah proses kelahiran itu secara utuh. Dan renungkanlah. Tidakkah kita pantas untuk bersyukur dan mengakui keMaha-Perkasaan Allah dalam menciptakan kita?  

*****

                              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar