Selasa, 27 Mei 2014

Seminggu Merawat Hamizan

Seminggu Merawat Hamizan

Sesuai dengan rencana perjalanan umi Hamizan, maka dia tinggal dengan kami (nenek, inyiak dan onti) sejak dari hari Sabtu 17 Mai sampai umi dan ayah kembali dengan selamat hari Sabtu tanggal 24 Mai. Masih ada bunda, abangs dan adek Rayyan di rumah depan yang wira-wiri antara rumah depan dan rumah belakang (memang begitu biasanya deskripsinya). Kebetulan pula abangs sedang libur pada minggu itu. 

Malam pertama Izan ingat umi persis ketika mau tidur. Dia bilang dia maunya tidur sama umi. Lalu inyiak bercerita bahwa umi sedang pergi ke Pau, jauh sekali, untuk mencari rumah tempat tinggal kalau nanti ayah, umi dan Izan pindah ke sana. Juga mencari sekolah untuk Izan. Dengan sedikit diskusi sebelum tidur, melibatkan inyiak, nenek dan onti, akhirnya karena sudah mengantuk, maka malam pertama itu berjalan dengan aman. 

Izan tidak mau tidur pakai selimut. Kalau diselimuti, tidak lama kemudian pasti ditendang. Kalau tidur sama umi, tergantung faktor kelelahan bermain sepertinya, kadang-kadang Izan ngompol. Waktu inyiak bangun jam empat sebelum subuh, Izan dibangunin dan diajak pipis ke kamar mandi. Dia tidak protes dan bangun dengan enteng. Setelah itu langsung melanjutkan tidur kembali. Hasil akhir, selama seminggu tidur dengan inyiak dan nenek, Izan tidak pernah ngompol.

Bangun tidur, Izan perlu beberapa menit untuk benar-benar pulih. Istilah dia sendiri selama beberapa menit tersebut adalah 'loading'. Kalau digoda, ditanya apa loadingnya sudah selesai, Izan akan bilang belum kalau dia memang belum benar-benar 'in'. Untuk urusan sarapan dan makan Izan agak sedikit sulit. Tapi dengan onti biasanya bisa lebih mudah. Sebenarnya yang jauh lebih mudah kalau berebutan dengan abangs dan adek Rayyan. Pada satu pagi inyiak membuat mi goreng (dari mi telor kering) pakai udang dan jamur. Waktu Izan ditawarin dia tidak mau. Dengan susah payah, akhirnya mau udangnya saja. Tidak lama kemudian rombongan abangs dan adek Rayyan datang. Sama onti mi gorengnya dibagi-bagi buat semua. Dan kali ini Izan juga minta bagiannya dan dia makan. Makan berebutan itu ternyata memang lebih bersemangat.

Kadang-kadang untuk makan siang Izan dibawa ke rumah depan, biar bisa makan bareng disuapin bunda. Di rumah depan acara yang menyenangkan adalah berendam di kolam renang plastik, berempat. Sambil main air tentu saja. Sambil berteriak-teriak dan bernyanyi-nyanyi.

Ternyata hari seminggu berjalan sangat cepat. Dan alhamdulillah aman. Hari Sabtu pagi tanggal 24, inyiak dan nenek pergi ke undangan walimahan anak teman karyawan Total. Izan masih tidur. Waktu inyiak dan nenek pulang Izan sedang main dengan onti. Jam sebelas inyiak dan nenek harus pergi lagi ke pertemuan keluarga. Ayah dan umi akan sampai di Bandara Soeta sekitar jam sepuluh - sebelas dan akan dijemput oleh akung dan uti. Inyiak sebenarnya ingin melihat bagaimana reaksi Izan ketika ayah dan umi datang, tapi sayang harus pergi ke pertemuan keluarga itu. Ternyata menurut cerita, Izan gembira tapi tidak berlebih-lebihan. Lebih cenderung dikatakan biasa-biasa saja. Hanya, ketika malam ditanya apakah masih mau tidur sama inyiak dan nenek, jawabannya sangat mantap. Nggak, Izan mau tidur sama umi.....

****
                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar