Jumat, 04 Januari 2013

Kehidupan Dunia Ini Hanya Senda Gurau

Kehidupan Dunia Ini Hanya Senda Gurau 

Dalam sebuah wawancara radio yang aku dengarkan sepanjang jalan pulang sore ini dikatakan bahwa uang yang dikorupsikan di Indonesia hampir sebesar 200 triliyun rupiah setahun. 20 milyar dollar lebih dikorup dalam setahun? Ini uang dari mana? Masya Allah..... Betapa hebatnya prestasi ini. Korupsi memang sangat mengagumkan di negara kita ini. 

Bagaimana saja ya, caranya orang-orang pintar itu menilap uang negara? Pernahkah timbul pertanyaan seperti itu di benak anda? Seorang teman mengingatkan, tidak perlu menanyakan bagaimana cara orang menggelapkan uang rakyat, tapi cukup dilihat saja kemakmuran sementara orang. Di negeri ini ada orang yang dengan santai berbelanja mobil mewah seharga lima - tujuh milyar. Padahal dia adalah orang yang bekerja di lingkungan pemerintah. Artinya orang yang digaji dengan uang negara. Nah, berapa gaji petugas negara ini yang paling tinggi, siapapun dia? Jelas uang sebanyak itu bukan dari gajinya. Kalau untuk beli mobil sebegitu mahal dia sanggup, tentu bisa dibayangkan pula di rumah sepeti apa tinggalnya. Berapa pula harga rumahnya? Konon ada harga rumah di Jakarta ini yang beratus milyar rupiah. Dimiliki oleh orang yang bekerja di lingkungan pemerintah.

Sebenarnya kasihan. Kasihan terhadap mereka-mereka yang silau dan kemudian terperosok ke dalam jurang kecurangan. Terperosok ke dalam sesuatu yang terlihat seolah-olah nikmat yang padahal penuh resiko. Resiko di sisi Allah tentu saja. Setiap nikmat yang kita manfatkan itu niscaya akan dimintakan pertanggung-jawabannya nanti. Tsumma latus alunna yauma idzin 'anin na'iim.... (Kemudian kamupasti akan ditanyai pada hari itu tentang nikmat-nikmat...) (At Takatsur (102) ayat 8). 

Kehidupan dunia ini hanyalah ibarat senda gurau dalam waktu yang singkat. Seperti firman Allah dalam surahAl ankbuut (29) ayat 64; Wa maa hadzihil hayaatud dunya illaa lahwun wa la'ib, wa innad daaral aakhirata lahiyal hayawaan, lau kaanu ya'lamuun..... (Kehidupan dunia ini adalah senda gurau dan permainan belaka. Kehidupan akhiratlah yang sejati, kalau mereka mengetahui...)

Tidakkah terpikir oleh kita, seandainya kita ambil sesuatu yang bukan hak milik kita, kita nikmati sebentar di dunia ini, itupun kalau sempat dapat benar-benar menikmatinya, lalu nanti diminta pertanggung-jawaban, disuruh mengembalikan. Kalau tidak bisa, karena memang tidak akan bisa karena sesuatu itu tidak akan kita bawa ke akhirat, maka kita akan dihukum Allah sesuai dengan nilai kejahatan dunia dengan derita akhirat. Menurut hukum Allah sesuai dengan yang dijelaskan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, seseorang yang mencuri seharga seperempat dinar (= 1 gram emas) maka hukumannya  dipotong tangannya.   Begitu seharusnya hukuman menurut Islam untuk di dunia ini. Bagaimana dengan seseorang yang mencuri berkilo-kilogram emas? Atau bahkan lebih banyak lagi?

Kalaupun dia luput dari hukuman sesuai dengan hukum Allah selama di dunia ini, nanti dia akan dihukum Allah di akhirat dengan hukuman yang setara namun dalam waktu akhirat, yang seharinya setara dengan seribu tahun kehidupan dunia. Yang sakitnya hukuman atau siksa Allah itu akan dirasakan terus menerus dalam jangka waktu yang sangat panjang.

Tidakkah kita tersentak untuk memikirkan?

*****   

                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar