Kamis, 15 November 2012

Maal Hijriyah 1434

Maal Hijriyah 1434

Tidak untuk berlatah-latah, berakhirnya tahun 1433 Hijriyah bagiku merupakan sebuah tonggak cukup istimewa. Istimewanya karena dengan berlalunya bulan Zulqaidah 1433 Hijriyah yang lalu, aku sudah menjalani kehidupan ini sebanyak yang dijalani oleh Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam. Sebanyak 63 tahun. Sebuah tonggak yang perlu direnungkan tentu saja. Sudah seberapa siapkah aku untuk 'hari esok'? Waltanzhur nafsun maa qaddamat lighad..  (al Hasyr ayat 18). 

Untuk menghitung-hitung diri. Untuk mengevaluasi sedang dimana dan sedang kemana kira-kira aku ini. Apakah aku masih banyak terhanyut dengan dunia yang penuh godaan ini? Atau aku sedang meniti buih di atasnya? Atau sedang bermalas-malas tidak terlalu tahu entah akan kemana? Subhanallah.....

Menghitung diri bukan pekerjaan mudah. Salah-salah hitung bisa-bisa terkategori sebagai orang yang riya dan sombong. Sebaliknya salah-salah hitung bisa menjadikan diri memandang enteng. Merasa serba masih tidak apa-apa. Lalu berlanjut dengan gelimang salah dan khilaf. Dalam rangkaian kejahatan dan dosa.

63 tahun jelas meninggalkan banyak sekali tanda-tanda. Dahulu masih gesit, sekarang sudah mulai lamban. Dahulu masih berkilat-kilat, sekarang sudah mulai pudar. Dahulu masih berambut hitam, sekarang sudah penuh uban. Ringkasnya, dahulu masih muda belia, sekarang sudah mulai beranjak tua. Semua itu adalah tanda dan peringatan. Bahwa perjalanan hidup ini semakin mendekati penghujung yang tidak mungkin disangkal. Orang biasa berkelakar, bahwa kalau sudah melewati usia Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam yang dijalani itu adalah bonus. Adalah tambahan.   

Bonus kalau yang sebelumnya sudah diisi dengan amalan yang banyak. Bagaimana kita akan menyebut bonus kalau amalan selama ini masih minus? Masih jauh dari mencukupi? Masih banyak yang nilainya pasti buruk di hadapan Allah? Ya Allah Engkau Yang Maha Menilai keberadaan diri hamba-Mu ini.

Di garis batas umur istimewa ini kulantunkan doa kepada Allah....

Ya Allah, hambamu yang dhaif ini, telah mencoba berbuat dengan kemampuan yang terbatas. Engkau Maha Mengetahui tentang apa yang telah hamba perbuat. Ya Allah ampunilah kekhilafan dan kesalahan dari perbuatan-perbuatan hamba. Yang tersengaja ataupun yang tidak tersengaja. Ya Allah terimalah amalan hamba yang tidak seberapa. Yang penuh dengan cacad dan kekurangan. Ya Allah matikanlah hamba pada waktunya dalam keadaan husnul khatimah.  Aamiin.....

*****                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar