Jumat, 07 Oktober 2011

Haji

Haji 

Saat ini jemaah calon haji dari seluruh dunia sudah mulai berkumpul di Tanah Haram. Kloter-kloter pertama jamaah haji Indonesia sedang berada di Madinah, untuk menyelesaikan shalat fardhu 40 waktu atau yang dikenal dengan nama arbain. Arbain ya empat puluh. Mereka tinggal di Madinah selama delapan hari, sambil berziarah ke makam Rasulullah SAW dan setelah itu berangkat menuju Makkah untuk mengerjakan umrah terlebih dahulu. Dan tinggal di Makkah sampai datang saatnya melaksanakan rangkaian ibadah haji yang biasanya diawali sejak tanggal 8 Zulhijjah. Tanggal 8 Zulhijjah itu ada yang berangkat menuju 'Arafah dan ada yang berangkat menuju Mina. Di sana mereka bermalam menunggu tanggal 9 Zulhijjah, saat mereka semua tanpa kecuali hadir di 'Arafah untuk berwukuf. Karena wukuf adalah salah satu dari rukun haji yang tidak boleh tinggal. Al hajju 'arafah, sabda rasulullah SAW. Berhaji itu (hadir) di 'Arafah. Menjadi pemandangan dan pendengaran umum, di hari tanggal 9 Zulhijjah itu terdengar suara sirine ambulans yang sibuk. Ambulans-ambulans yang membawa jamaah yang kebetulan sedang sakit untuk hadir di 'Arafah, meski untuk sejenak di batas waktu antara zhuhur sampai maghrib.

Sebagaimana diketahui, bahwa rukun Haji itu enam. Yang pertama adalah berniat. Berniat yang dilafadzkan. Labbaika Allahumma hajjan. (Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji). Niat yang diucapkan pada saat jemaah telah berpakaian ihram, dua potong kain tidak berjahit bagi laki-laki. Rukun yang kedua adalah wukuf di 'Arafah. Ini adalah replika, kalau boleh dikatakan demikian, padang mahsyar. Di 'Arafah ditanggalkan semua kebesaran dan pangkat. Ditanggalkan semua status keduniaan. Karena di sisi Allah yang paling mulia adalah yang paling bertaqwa kepada Allah. Inna akramakum 'indallahi atqaakum. Sesungguhnya yang paling terhormat dari kalian di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa.  

Rukun yang ketiga adalah thawaf ifadha. Thawaf haji. Mengelilingi ka'bah tujuh putaran sambil mengagungkan asma Allah. Memuji Allah, mengagungkan Allah, memohon ampun kepada Allah, meminta perlindungan Allah dari siksa neraka kelak di akhirat.

Lalu rukun yang ke empat adalah sa'i. Berjalan dan berlari-lari kecil antara dua bukit Safa dan Marwa. Meniru yang dilakukan Siti Hajar sekian ribu tahun yang lalu, ketika beliau berikhtiar dan berdoa kepada Allah dengan penuh harap agar dilindungi dan dilimpahi Allah dengan rezeki di tengah padang pasir yang gersang itu. Dan Allah jawab doa Siti Hajar itu dengan munculnya air dari sumur Zam-Zam. Sumur mu'jizat Allah yang tidak pernah kering meski berjuta-juta liter, bahkan berton-ton air dikeluarkannya. Air yang dibawa para jamaah sebagai oleh-oleh ke segenap penjuru tempat asal mereka. 

Rukun yang ke lima adalah bertahalul. Ditandai dengan menggunting rambut meski hanya beberapa helai. Meski untuk yang laki-laki lebih afdal seandainya mereka mencukur habis rambutnya. Karena Rasulullah SAW berdoa sampai tiga kali untuk jamaah yang bercukur gundul dan satu kali sesudah itu untuk yang hanya memangkas rambutnya. 

Yang terakhir adalah tertib dalam mengerjakan rukun-rukun tadi itu. Seperti setiap amalan yang terdiri dari beberapa rangkaian, harus dilakukan berurutan dan tertib. Tidak sah misalnya wuduk jika sesudah berniat wuduk kita  awali dengan membasuh kaki. Lalu kita basuh tangan, kita berkumur-kumur dan seterusnya dan seterusnya, karena tertibnya bukanlah demikian. 

Seperti itulah rukun haji. Ibadah yang merupakan rukun Islam, yang ditentukan waktu mengerjakannya dan ditentukan tempatnya. Tidak boleh dengan alasan apapun dirobah waktunya, atau dipindahkan tempatnya dari yang sudah ditetapkan Allah SWT. Mudah-mudahan jemaah haji tahun ini diberkahi dan dilindungi Allah serta diterima amalan mereka yang ikhlas sebagai amalan yang shalih, menjadi haji mabrur.

*****                                         .

2 komentar:

  1. Assalaamu'alaikum Pak. Perkenalkan saya Riza Almanfaluthi. Suatu saat saya menemukan sebuah blog Palantas St. lembang Alam. Bercerita detil tentang perjalanan Haji. Ada Si Sulung, Tengah, dan Bungsu. beberapa hari setelahnya saya lupa nama blog multiplynya. Saya lalu cari di Google dengan keyword: haji pensiun ahli geologi zam zam multiply, eh malah ketemu blog ini. Ada foto di atas sebagai headernya. Saya langsung nebak jangan2 Bapak juga adalah yang punya blog Palanta itu. Kalau benar Salam kenal Pak. Cerita haji bapak menarik sekali.

    BalasHapus
  2. Wa'alaikumussalaam. Terima kasih sudah mampir. Betul, cerita itu ada di Multiply, tapi Multiplynya sudah jarang dikunjungi sekarang. Ada juga di Blog saya yang lain, Palanta Lembang Alam. Salam kenal kembali.
    Wassalam

    BalasHapus