Jumat, 10 Oktober 2014

Ada Kalanya Kita Jadi Malas

Ada Kalanya Kita Jadi Malas 

'Kita' di sini penekanannya yang pertama adalah untuk diriku sendiri. Meski mungkin bagi kebanyakan kita, hal yang sama pernah juga terjadi. Tiba-tiba kita malas mengerjakan sesuatu. Termasuk menulis-nulis 'cerita sehari-hari' di blog ini. Akhir-akhir ini aku agak malas. Padahal kejadian istimewa dalam kehidupan berjalan terus. Dalam dua minggu terakhir ini saja sebagai contoh. Ketika ada perbedaan pendapat sekelompok 'kita' dengan 'kita' yang lain tentang kapan jatuhnya hari Aidil Adha. Ada yang meyakini hari Sabtu tanggal 4 Oktober seperti di Makkah, dan ada pula yang meyakini hari Ahad tanggal 5 Oktober. 

Lalu ada kegiatan memotong hewan kurbannya. Yang tahun ini, seperti tahun-tahun yang lalu cukup banyak peserta berkurban di komplek kami. Di mesjid Al Husna, kami para jemaah, seperti tahun-tahun yang lalu bergotong royong memotong, mengiris, memasukkan ke dalam kantong plastik, membagi-bagikan daging hewan kurban tersebut. Seperti tahun yang lalu juga, tahun ini kami menyembelih 16 ekor sapi ditambah 13 ekor kambing. Semua daging kurban tersebut dimasukkan ke dalam 1600 kantong dan dibagi-bagikan kepada masyarakat di sekitar komplek perumahan kami. Alhamdulillah pekerjaan berat yang dimulai jam sembilan pagi itu dapat diselesaikan jam lima sore. 

Tiga hari kemudian ada pula peristiwa gerhana bulan di saat pergantian siang dan malam. Kami jamaah mesjid melaksanakan shalat khusuf sesudah shalat maghrib, yang berakhir lewat sedikit dari masuknya waktu shalat isya. Hampir setiap terjadi fenomena alam seperti ini kami melaksanakan shalat khusuf atau shalat gerhana. Biasanya diikuti oleh jumlah kecil jamaah karena mungkin beliau-beliau tahu bahwa shalat ini dilaksanakan dalam waktu yang lumayan panjang. Tapi hari Rabu sore kemarin itu kami lebih banyak dari biasanya. Tadinya, ketika dirundingkan di waktu subuh, seorang jamaah mengusulkan agar shalat khusuf itu dilaksanakan sesudah isya saja. Jamaah lain diam saja, seolah-olah setuju. Tapi, sebelum shalat maghrib beberapa jamaah 'ngotot' agar shalat tersebut dilakukan sesudah maghrib, karena pada saat itu masih berada di puncak gerhana. Acara itupun dirobah. Beberapa orang jamaah, yang datang menjelang isya terpaksa kecewa, karena shalat gerhana itu sudah selesai.

Jadi momen-momen penting dalam hidup ini tetap saja ada. Yang biasanya cukup menarik untuk ditulis. Tapi, ya itulah. Saat-saat ini aku tiba-tiba saja agak malas menulisnya. 

****                           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar