Minggu, 16 Februari 2014

Pencapaian

Pencapaian 

Beberapa pekan yang lalu, ketika aku pulang kampung, aku bertemu dengan kawan sama sekolah dan sama mengaji dulu. Kami jarang sekali berjumpa. Maka pada pertemuan itu tentu dikenang-kenang kembali sejarah lama, ketika kami masih kanak-kanak, lebih setengah abad yang lalu. Ketika kami main kelereng, main karet gelang. Bapenda istilahnya. Ya, setengah abad yang lalu. Dan sekarang dia adalah seorang pedagang yang sukses di Bandar Lampung.

Mengenang masa kanak-kanak di kampung melayang pula ingatanku kepada seorang kawan yang lain. Yang juga sama-sama sekelas dan sama-sama mengaji. Di kelas dan di sekolah mengaji kami selalu berlomba-lomba, atas mengatasi. Suatu ketika di bulan puasa, entah siapa yang memulai, kami berkhayal, bahwa kami nanti akan menggantikan ustadz (ulama dan kadhi nikah) dan imam di mesjid kampung. Tidak kami katakan siapa yang akan menggantikan siapa. Dan hebatnya pula, kami pernah berkelahi. Bertinju. Ketika kami masih anak-anak itu. Kawanku ini bersekolah di PGA Negeri, terus ke IAIN dan terakhir bersekolah lagi di Madinah. Dia benar-benar jadi ustadz, mengajar di Malaysia dan berpulang ke rahmatullah di sana. Mudah-mudahan Allah Ta'ala melapangkan kuburnya. Waktu aku naik ke kelas enam SR, ustadz yang aku sebut di atas menawarkanku untuk melanjutkan sekolah ke PGA Diniyah tanpa menyelesaikan kelas enam. Sayang almarhumah ibuku tidak menyetujuinya.

Di SMP aku punya seorang teman akrab yang aku 'iri' kepadanya. Berkali-kali dia jadi juara umum se SMP. Tamat dari SMP kami berpisah. Dia melanjutkan ke SMA di Bukit Tinggi sementara aku ikut kakak sepupuku merantau ke Rumbai. Kelas tiga SMA aku pindah ke Bukit Tinggi dan dia pindah ke Jakarta. Rencananya dia akan ikut pamannya ke sebuah negara di Eropah. Kami bertemu sebelum dia berangkat ke Jakarta, bahkan aku ikut mengantarnya ke Padang. Setelah itu aku tidak pernah lagi berjumpa dengannya untuk waktu yang lama. Tahun 1982, dia mengagetkanku ketika dia menelponku di Balikpapan, dan mengatakan bahwa dia sedang berada di kota itu. Aku langsung mencarinya dan bertemu. Dia tinggal di mess Pertamina. Kamipun bercerita panjang. Rupanya dia tidak jadi dibawa pamannya ke Eropah, karena pamannya tersebut, yang bekerja di kedutaan Indonesia, pindah ke sebuah negara di Afrika. Entah karena alasan apa, dia tidak melanjutkan sekolah setamat dari SMA. Dia bekerja di Pertamina. Kedatangannya ke Balikpapan adalah untuk urusan pekerjaan. Aku ajak dia menginap di rumahku dan dia mau. Kami bawa dia berjalan-jalan ke Samarinda dan ke Tenggarong. Aku semangati dia untuk melanjutkan sekolah di sekolah perminyakan di Cepu yang dapat dilakukannya secara bertahap sambil tetap bekerja. Dan dia melakukannya. Di usia empat puluhan dia berpulang pula ke rahmatullah, di Prabumulih tempat dia bertugas.

Aku mulai bekerja di Balikpapan awal November tahun 1979. Di kota itu aku bergaul dengan banyak sekali teman dari berbagai suku bangsa dan latar belakang pendidikan. Bahkan dengan kawan-kawan dari perusahaan minyak lain. Aku pensiun dari Total tahun 2007. Kesempatan untuk saling bertemu dengan kawan-kawan ex karyawan Total setelah kami pensiun, kalau bukan di pesta pernikahan anak teman atau bisa juga di tempat melayat, kalau ada teman atau keluarganya meninggal. Semua teman-teman lama, yang setingkat, yang atasan, yang bawahan. Dengan penampilannya masing-masing. Sudah banyak juga yang almarhum. Yang masih ada, dengan kondisinya masing-masing pula. Ada yang masih aktif, ada yang sudah pensiun penuh. Berbagai macam pula pencapaian kami. Ada yang sampai di pucuk pimpinan perusahaan, ada yang biasa-biasa saja, dan ada juga yang kurang beruntung.

Terlepas dari pencapaian duniawi, berhasil atau kurang berhasil, semuanya sudah berada di sebelah 'petang'. Ada yang masih di sekitar 'asar' ada yang benar-benar sudah menjelang maghrib. Di samping yang sudah lebih dahulu 'pudur'. Semua pencapaian dunia ini ternyata memang hanya begitu-begitu saja. Pasti akan berakhir kesudahannya.

****                                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar