Selasa, 23 Juni 2020

Dari 75 Ke 57

Dari 75 Ke 57   

Sebelum bulan Maret 2019, sebelum aku jatuh sakit yang sempat dirawat inap selama seminggu, berat badanku adalah 75 kg. Berat yang aku rasakan cukup ideal. Waktu saat-saat terakhir bekerja di Total, di tahun 2007, berat badanku pernah mencapai 82 kg. Berat 82 kg itu terasa agak kegemukan untuk tubuhku dengan tinggi 170. Bagaimana bisa turun dari 82 ke 75? Dengan cara berhenti sarapan nasi plus telor matasapi di pagi hari, sarapan wajib ketika aku masih aktif bekerja.  

Lalu dari 75kg turun ke 57kg? Ya, itulah yang terjadi, hampir-hampir tanpa aku sadari. Sesudah sakit di bulan Maret 2019, aku diwajibkan dokter minum beberapa jenis obat, terutamanya obak untuk mengontrol tekanan darah, yang menurut dokter akan wajib aku konsumsi seumur hidup. Subhanallah. Aku terpaksa patuh.

Setelah beberapa bulan menggunakan obat-obat itu, terjadi sesuatu yang agak aneh. Mulutku atau lebih tepatnya lidahku selalu merasa pahit. Aku hampir tidak bisa merasakan enaknya makanan apapun. Jadi makan apapun harus dipaksakan. Alhamdulillah, bahwa tubuhku secara keseluruhan cukup sehat. Di sekitar bulan September 2019 aku menyadari bahwa berat badanku sekitar 62 kg. Pada awal-awal sesudah kembali dari rumah sakit aku harus shalat sambil duduk di kursi, tapi pelan-pelan bisa aku lakukan dengan cara shalat normal, meski ada bagian-bagian tertentu, seperti duduk di antara dua sujud tidak dapat kulakukan dengan sempurna.

Tidak ada nafsu makan itu berlangsung sampai akhir tahun 2019. Waktu itu berat tubuhku tinggal 57 kg. Meski agak terlambat, aku berkesimpulan bahwa obat-obat yang dianjurkan dokter rumah sakit dulu itulah penyebabnya. Obat pengontrol tekanan darah yang dari rumah sakit itu aku hentikan dan aku ganti dengan obat sejenis yang pernah dianjurkan dokter klinik Total waktu aku masih bekerja dulu. Alhamdulillah obat pengganti ini sama efektif mengontrol tekanan darah. Dan bersyukur sekali, lidah pahit sedikit-sedikit mulai berkurang dan aku bisa merasakan enaknya makanan dengan lebih baik. 

Sekarang, sudah enam bulan di tahun 2020, selera makanku sudah boleh dikatakan normal. Tapi porsi makan jadi relatif lebih sedikit. Dan berat badanku hampir tidak beranjak dari 57 kg. Sebelum bulan puasa pernah sudah agak naik ke 59 kg tapi sesudah puasa kembali turun ke 57. 

Turunnya berat badan dari 75 ke 57 pastinya merubah postur tubuhku menjadi kurus. Tidak ada satupun celanaku yang enak dipakai. Semua longgar dan kedodoran. 

****            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar