Jumat, 20 Maret 2015

Tersinggung

Tersinggung  

Dalam berinteraksi dengan sesama manusia, memang sangat mudah bagi kita untuk saling bersinggungan. Saling salah pengertian dan bahkan meningkat menjadi salah sangka yang akhirnya jadi saling tidak merasa nyaman. Bahkan bisa menjadi saling bermusuhan. Sesuatu yang dimulai dengan hal-hal kecil dan sepele. Kadang-kadang bisa diawali dengan 'salah melihat' lalu digertak oleh seseorang yang merasa dilihat dengan mengatakan; 'apa lo lihat-lihat!' yang tentu saja diiringi dengan mata melotot. Dan kalau dilayani bisa berlanjut lebih fatal, katakan dengan perkelahian. 

Dua orang sahabat karib, bisa bubar persahabatan mereka karena tersinggung. Misalnya si Fulan terlupa memberi tahu sahabatnya si Falun tentang sesuatu hal yang menurut yang terakhir ini dia sepantasnya diberi tahu. Ketika menyadari bahwa dia tidak diberi tahu, dia lalu tersinggung. Ketersinggungannya disampaikannya ke pada sahabatnya si Fulan dengan perasaan marah. Dia merasa disepelekan. Nah, kalau si Fulan merasa bahwa kealpaannya itu merupakan sesuatu yang sepele, yang tidak perlu dipermasalahkan, si Falun justru akan semakin kesal. Dan akhirnya retaklah persahabatan mereka.

Kita memang tidak mungkin terbebas dari saling bersinggungan dengan orang lain, baik disengaja ataupun tidak. Permintaan maaf adalah jalan keluar yang paling baik dalam menyelesaikan kesalahpahaman dan ketersinggungan. Seandainya kita terlanjur menyinggung perasaan seseorang, lalu kita sadar atas keteledoran tersebut, maka cepat-cepatlah minta maaf. Begitu pula, jika kebetulan ada orang lain yang minta maaf kepada kita karena dia terlanjur menyinggung perasaan kita, sebaiknya segeralah dimaafkan. Karena kalau tidak, setan akan merayu-rayu agar masalah itu tidak dibiarkan selesai begitu saja. Kalau bisikan setan yang lebih kita dengarkan, maka urusan kecil akan berobah menjadi besar. 

Ada saja orang yang pantang tersinggung. Orang yang 'tasinggung labiah bak takanai'. Tersinggung sedikit tapi merasa seolah-olah telah dipukul. Sifat seperti ini adalah sifat kekanak-kanakan. Anak-anak kecil biasanya yang berprilaku seperti itu. Dan hal ini bukanlah sifat yang terpuji.  

Mudah-mudahan Allah menunjuki kita agar menjadi orang yang bijak, yang tidak mudah menyinggung perasaan orang lain. Dan menjadikan kita orang yang berlapang dada dan pemaaf. Aamiin.

****

                                                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar