Selasa, 07 April 2015

Jodoh

Jodoh  

Suatu ketika, seorang remaja wanita datang meminta nasihat kepadaku. Anak muda sekarang menyebutnya 'curhat'. Mencurahkan isi hatinya. Dia sedang jatuh cinta. Sesuatu yang sangat alami. Tapi ada masalah. Orang tuanya tidak setuju dengan laki-laki yang diinginkannya. Apa masalahnya? Menurut penilaian sang orang tua, anak laki-laki itu kurang baik, agak rembang mata, tidak taat beragama, dan sepertinya kurang dewasa. Bagaimana orang tuanya tahu? Karena mereka memang saling kenal, dan kebetulan setempat kerja. 

Aku bertanya, apakah yang dikatakan orang tuanya itu menurut dia benar? Si remaja ini terlihat ragu-ragu. Tapi akhirnya mengakui bahwa sebagian dari yang dikatakan orang tuanya itu benar. Bagian mana, aku bertanya lagi. Dia jarang mengerjakan shalat. Bulan puasa sering tidak puasa. Dalam pergaulan seringkali terlihat egois. Begitu penjelasannya. Tentang rembang mata? Ya, biasalah, anak-anak muda sekarang kan gaul. Kesana ramah, kesini ramah, tapi isi hatinya sendiri sulit ditebak.

Kalau begitu apa yang menarik dari dirinya? Aku lanjutkan bertanya. Dia tampan dan gagah, sudah mapan secara keekonomian dan katanya dia juga menyayangi aku, jawab si remaja. Lalu apa yang kamu harapkan dari saya, aku bertanya. Tolonglah nasihati saya, apa yang harus saya lakukan untuk memperbaiki dirinya agar penilaian orang atas dirinya berubah. Apa yang sudah pernah kamu lakukan untuk itu? tanyaku pula. Dia jawab, saya mengingatkannya untuk shalat atau untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Namun dia tidak senang diingatkan seperti itu. Dia bilang bahwa dia tidak mau diatur-atur.

Aku lalu menasihatinya untuk memohon kepada Allah. Meminta pertolongan Allah. Berdoalah dengan merendahkan diri, dengan penuh harap tapi tidak mendikte Allah. Kalau kamu memohon kepada Allah dengan doa, 'Ya Allah, jadikanlah dia jodohku, aku ingin dia jadi suamiku ya Allah.....' Maka doa seperti ini mendikte namanya. Tapi memohonlah misalnya dengan untaian seperti..... 'Ya Allah Engkau Yang Maha Mengetahui segala urusan. Engkau mengetahui bahwa hamba jatuh hati kepada si Fulan. Ya Allah seandainya dia dengan izin Engkau akan menjadi jodoh yang baik bagi hamba untuk dunia dan akhirat hamba di bawah keridhaan-Mu ya Allah, maka mudahkanlah hubungan hamba dengannya. Akan tetapi seandainya dia dalam kekuasaan-Mu tidak akan menjadi jodoh yang baik bagi hamba untuk dunia dan akhirat hamba, maka hindarkanlah dia dari hamba dan gantilah untuk hamba jodoh yang lebih baik di bawah keridhaan-Mu.'

Si remaja ini tercenung dengan nasihat itu. Alhamdulillah, dia menyetujuinya dan berjanji akan memohon kepada Allah seperti itu.

Beberapa tahun kemudian aku mengetahui bahwa dia mendapat jodoh bukan si Fulan yang dinginkannya mula-mula. Ketika bertemu dengannya (bersama suaminya) dia mengucapkan terima kasih atas nasihatku dulu itu. 

****                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar