Kamis, 24 Januari 2013

Kebahagiaan

Kebahagiaan

Kebanyakan orang memang kadang-kadang terpancing untuk bertanya, apa sih kebahagiaan itu? Apa saja yang membuat orang bisa berbahagia? Jawaban dan bayangannya akan sangat bermacam-macam. Ada yang membayangkan kebahagiaan akan datang ketika hidup serba berkecukupan. Apa yang diinginkan bisa dibeli. Ada yang merasa berbahagia ketika mempunyai kedudukan terpandang  di tengah masyarakat. Jadi orang penting dan disegani.

Kalau orang bertanya, apakah arti kebahagiaan bagiku, aku akan menjawab tanpa ragu-ragu, kebahagiaan adalah ketika berada di dalam rumahku dalam keadaan ridha dan diridhai. Ya, memang demikian. Aku adalah seorang rumahan sungguhan. Kalau tidak ada keperluan untuk pergi keluar aku lebih suka untuk berdiam diri di rumah. Walaupun hanya akan sekedar mengetik-ngetik di komputer. Walaupun hanya sekedar tidur-tiduran. Atau membaca-baca. Aku bukan seorang penonton tv yang baik. Sehari tanpa mengamati tv bagiku bukan hal yang luar biasa. 

Memang biasanya keluar rumah untuk apa? Bagiku sangat terbatas sekali. Yang utama dan pertama adalah ke mesjid untuk shalat fardhu. Kalau sedang berada di rumah, dan tidak ada uzur, aku wajib shalat berjamaah ke mesjid. Lalu untuk pergi ke tempat kerja, karena sekarang aku ada pekerjaan. Atau pergi mendatangi undangan, biasanya undangan pernikahan. Atau ke arisan keluarga. Atau pergi melayat. 

Memangnya selain itu keluar rumah untuk apa? Tentu banyak sekali kemungkinannya. Ada yang suka berolah raga, entah olah raga apa saja. Kebetulan aku sejak lama tidak lagi pelaku olah raga.(Dulu masih suka main tennis atau sepak bola, tapi itu sudah belasan tahun aku hentikan.) Ada yang suka ngumpul-ngumpul sambil ngobrol di warung kopi atau main apa saja pula. Main kartu, main catur, atau main domino. Ketika masih remaja dulu, pernah pula aku mencoba melakoninya. Tapi sejak berumah tangga puluhan tahun yang lalu, aku tidak tertarik lagi untuk mengulanginya.

Lalu ada pula kesukaan orang untuk bepergian, baik untuk sebentar ataupun untuk berhari-hari. Misalnya sekedar menyetir berkeliling kota. Atau meraun keluar kota untuk pulang hari. Atau menginap beberapa hari. Hal ini kadang-kadang ada juga aku lakukan, biasanya berombongan dan di kampung ketika sekali-sekali pulang kampung. Entah sugesti atau bukan, dalam bepergian dan menginap di tempat lain di mana saja, aku selalu sulit merasakan kenyamanan tidur seperti di rumah sendiri. Di mana saja. Bahkan ketika menginap di hotel mewah ketika sedang bertugas kerja sekalipun. Ada saja yang kurang rasanya.

Bagiku kebahagiaan itu adalah ketika berada di rumah sendiri. Baitii jannatii....
                            
*****                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar