Selasa, 19 Juni 2012

Beringas

Beringas

Mengerikan berurusan dengan orang beringas. Orang yang mampu mengamuk semena-mena, meski dia sendiri yang bersalah. Ada saja rupanya orang yang berperilaku seperti itu. Kemarin pagi aku menyaksikan seorang di antaranya. Kejadiannya di jalan tol kota.

Jalan tol kota Cawang - Grogol yang macet luar biasa di waktu pagi itu, terutama menjelang simpangan Mampang / Kuningan, coba ditukangi petugas lalu lintas sejak awal bulan Mai yang lalu, dengan membuka sebagian jalur arah balik untuk kendaraan jurusan Grogol. Istilahnya sengaja pula menggunakan bahasa Inggeris, 'contra flow'. Mungkin biar dikira hebat. Mula-mula pintu masuk jalur khusus itu terletak di depan Bukopin di daerah Tebet. Tapi kemudian dipindah lebih ke arah Cawang, menjadi di depan Carrefour.

Berhasilkah 'contra flow' ini mengurangi kemacetan? Sepengamatanku sih tidak seberapa berhasil. Yang jadi penyebab adalah ketidak tertiban sebahagian besar pengendara di jalan. Kemacetan di perempatan Mampang / Kuningan selama ini lebih disebabkan karena mereka yang akan berbelok ke arah Mampang baru mendesak untuk berbelok setelah dekat ke pintu keluar tol, sementara kendaraan lain sudah dari jauh-jauh antri. Maka akibatnya terjadi kesemrawutan karena saling berdesak-desak itu.  

Sebelum ada 'contra flow' sesudah simpangan Mampang / Kuningan, jalan tol berobah jadi sepi. Kendaraan dapat dipacu sangat kencang menuju Grogol. Aku yang biasa berangkat jam enam teng dari rumah, kadang-kadang baru bisa melewati Mampang jam tujuh seperempat. Jarak dari rumah sampai kesana sekitar dua belas kilometer. Tapi sesudah itu, untuk sampai di kantor di Slipi yang masih sekitar enam kilometer lagi hanya perlu sepuluh menit.

Kenapa 'contra flow' aku katakan tidak berhasil? Pertama, karena banyak pengendara tidak tertib untuk melintasi pintu masuk. Kendaraan yang berusaha tertib dan antri dari jauh, harus ekstra sabar karena sepanjang jalan mendekati pintu lintasan banyak sekali pengendara yang seenaknya sendiri, memaksa memotong jalur atrian. Mengesalkan sekali melihat mereka-mereka yang seenaknya sendiri seperti itu. Yang kedua, kemacetan sekarang berpindah ke Semanggi. Kendaraan yang keluar dari 'contra flow' memotong arus dalam jalan tol utama. Akibatnya macet lagi juga.

Nah, inilah yang terjadi kemarin pagi. Sopir taksi yang aku tompangi, bekerja keras menghalangi setiap mobil yang mencoba menerobos masuk dari samping kiri. Sebuah pekerjaan yang cukup mendebarkan unuk dilihat karena beberapa kali kendaraan-kendaraan itu hampir bersenggolan. Sampai suatu saat datang sebuah kendaran dengan maksud yang sama, ingin menyerobot masuk. Sopir taksi ini dengan gesit memajukan kendaraannya menghalangi. Rupanya yang akan masuk kali ini si Beringas. Kedua mobil itu benar-benar hampir bertabrakan. 

Si Beringas langsung marah-marah dan memaki-maki. Sopir taksi membalas dengan nada menantang, 'apa lo!' Kejadian berikutnya benar-benar membuatku terperangah tanpa bisa berbuat apa-apa. Si Beringas memukul kaca jendela taksi dengan tangannya. Kaca itu tidak pecah. Kendaraannya digesernya maju sambil tangannya terus memukul-mukul, dan akhirnya mematahkan kaca spion sebelah kiri taksi itu, dan terus berlalu.  Sopir taksi mungkin sama terperangahnya. Dia tidak berusaha turun karena mobil si Beringas sudah langsung kabur.

Begitulah pengalaman ekstraku kemarin pagi....

*****                                                                                                                           

     

                                                                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar