Minggu, 03 April 2011

Jakarta Ini

Lalu Lintas Di Jakarta

Bingung kita dengan kota Jakarta ini. Yang membingungkan itu macetnya. Kok bisa ya, lalu lintas Jakarta di hari-hari kerja, wa bil khusus di jam-jam berangkat dan pulang kerja sebegitu macet dan semrawutnya. Kita jadi semakin prihatin karena sekian puluh persen dari kesemrawutan itu disebabkan oleh ketidak disiplinan pemakai jalan. Saling serobot, tidak mau mengalah. Terutama jenis angkutan tertentu seperti angkot alias angkutan kota dan sepeda motor. Termasuk juga Kopaja dan Metro Mini. Sepeda motor populasinya konon meningkat sangat tajam setiap harinya. Mereka tumpah ruah di jalan. Sebagian besar pengendaranya dengan disiplin berlalu lintas yang sangat minim.

Ada angkutan massal seperti bus khusus yang punya jalan sendiri (yang dengan salah kaprah disebut busway: harusnya yang busway itu kan jalannya kali, ya?) dan kereta listrik. Yang tadinya diharapkan akan jadi alternatif bagi pengguna jalan agar tidak mesti membawa kendaraan pribadi. Tapi kelihatanya cita-cita itu tidak tercapai. Orang masih banyak yang enggan naik busway, meski kelihatannya jenis kendaraan ini sudah cukup banyak terlihat. Kenapa? Entahlah. Mungkin karena jumlahnya masih belum cukup, misalnya untuk mengadakan pada setiap jalur setiap dua atau tiga menit sekali? Sekali lagi entahlah.

Kereta listrrik begitu pula. Kelihatannya setiap kereta itu penuh sesak. Jadi sangat mungkin kehadirannya yang masih kurang, terutama di jam-jam sibuk. 

Kemacetan Jakarta itu sudah sedemikian menyesakkan. Untuk menempuh jarak 20 kilometer saja diperlukan waktu dua jam. Sepuluh kilometer sejam. Sama dengan kecepatan sepeda yang dikayuh dengan santai.

Untungnya, lalu lintas Jakarta masih bisa dinikmati di hari Minggu atau hari-hari libur. Di saat mana kita bisa menggunakan jalan raya secara patut. Tidak berdesak-desak dalam kemacetan. Meski masih ada juga bagian-bagian tertentu yang tetap macet. Tadi pagi kami dapat undangan ke Cipulir untuk sebuah acara keluarga. Kecuali di sekitar pasar Cipulir kendaraan dapat melaju dengan normal.

Mungkinkah lalu lintas Jakarta ditata agar lebih teratur? Kata para ahli masih mungkin, kalau para pengguna jalannya berdisiplin. Sepertinya hal yang terakhir ini yang repot. Wallahu a'lam.

***** 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar