Senin, 30 Mei 2011

Ketika Penyogok Dan Tersogok Berbantah-bantahan

Ketika Penyogok Dan Tersogok......

Macam-macam jenis tontonan di televisi. Meski sebenarnya aku tidak begitu suka menonton acara tv itu. Nah, barusan ada tayangan dua orang berbantah-bantahan di sebuah pemancar tv.  Masing-masing adalah si penyogok dan si tersogok. Si pemberi uang dan si penerima uang. Si penerima bercerita bahwa dia disogok? Si pemberi membantah dan mengancam akan memperkarakan karena lawan bicaranya dia tuduh telah mencemarkan nama baiknya. Tidaklah terlalu faham aku ceritanya meski kononnya berita tentang hal tersebut sedang ramai. Aku malas sebenarnya mengikuti acara atau berita seperti itu.

Mereka berbantah-bantah. Yang satu mengatakan yang lain berbohong. Yang lain membantah dengan cerita berbeda. Yang satu mengatakan dia diberi uang itu pada tanggal sekian bulan sekian di tempat anu. Yang lain membantah dengan mengatakan itu bohong karena dia merasa tidak ingat kejadian itu. Dia menganggap itu bohong tapi dia tidak ingat. He...he...he... Dari cara berbantah-bantahan itu aku langsung bisa menyimpulkan salah satu kalau bukan kedua-duanya benar-benar sudah berbohong. Sementara yang satu di antara mereka berdua, ehem, sudah berkirab ke Singapura. Akankah dia mau segera kembali? Entahlah, biar waktu saja yang membuktikan.

Padahal, di Singapura ada pula seorang yang sedang diperkarakan karena kasus sogok menyogok juga dan tidak berani pulang ke Indonesia. Beliau ini 'menyakitkan' dirinya berlama-lama di Singapura dengan jenis penyakit lupa. Dia sudah tidak ingat apa-apa, begitu kabarnya. Dan kelihatannya juga lupa untuk pulang ke Jakarta.

Sungguh enak uang. Sungguh enak pangkat dan jabatan yang membawa orang gelap mata. Lupa dengan nilai-nilai kebenaran. Sungguh sangat enak uang sogokan. 

Aku tidak pandai mengomentari cerita seperti ini. Cerita yang bagiku sangat tidak masuk akal. Ketika orang kehilangan harga dirinya di saat rahasianya terbongkar. 

*****     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar