Rabu, 29 Januari 2014

Hari Yang Luar Biasa

Hari Yang Luar Biasa  

Ketika aku bangun sebelum subuh tadi pagi, di luar terdengar hujan rintik-rintik. Makin lama jadi makin deras bunyi curah hujan. Untunglah ketika azan subuh dikumandangkan curah hujan berkurang lagi. Istriku mengingatkan bahwa jalan di depan rumah mungkin banjir. Dia melarangku pergi ke mesjid. Tapi hujan sepertinya sudah agak reda. Dengan berpayung aku tetap berangkat. Ternyata memang masih cukup rapat hujannya dan jalan di depan rumah dialiri air setinggi mata kaki. Aku membayangkan keadaan mereka-mereka yang terkena banjir. Hatiku terasa galau. Soalnya hari Minggu kemarin kami pergi mengantarkan sumbangan untuk korban banjir di Kampung Pulo. Hari itu masyarakat yang kami kunjungi sedang membersihkan rumah mereka dari lumpur yang ditinggalkan banjir. Di dinding rumah mereka masih terlihat jejak air setinggi 1.5 meter. Di sepanjang jalan ada rentangan tali panjang digantung setinggi 1.70 meter (setinggiku). Kata penduduk itu adalah tempat berpegangan ketika keluar dari genangan banjir. 

Tadi subuh itu, ketika hujan turun terbayang olehku keadaan penduduk di Kampung Pulo. Kalau-kalau banjir menyerang mereka lagi. Subhanallah....... Hatiku terasa sedih. Entah kenapa, aku menangis, benar-benar menangis ketika mengimami shalat subuh. Di kedua rakaat, ketika membaca alfatihah dan surah, airmataku bercucuran dan aku terisak-isak. 

...................

Aku berjanji akan datang ke kantor Star Energy hari ini. Dua hari berturut-turut, hari Senin dan Selasa, aku mengantarkan Rafi (Rasyid lagi kurang sehat) ke sekolahnya di Kodam (dekat Jati Waringin) karena bundanya juga sakit. Tadi pagi aku menawarkan untuk mengantar mereka lagi (Rasyid sudah sembuh) sekalian berangkat ke kantor Star Energy itu. Kami berangkat dari rumah jam enam lebih lima, ketika hujan rintik-rintik masih turun. Tidak seperti kemarin yang macet luar biasa, jalan Kalimalang pagi tadi lumayan lancar. Kalau kemarin Rafi sampai di sekolah jam setengah delapan lebih, tadi pagi jam tujuh kami sudah berada di pekarangan sekolah mereka. 

Setelah mengantar kedua cucu aku meneruskan perjalanan melalaui jalan arah ke Pondok Gede. Jalan itu juga tidak macet seperti biasanya. Aku baru sadar ketika mendengar di radio bahwa banjir terjadi dimana-mana. Di Bekasi, di banyak tempat di Jakarta, di Tangerang...... Masya Allah. 

Memasuki jalan tol terlihat kenderaan 'agak' macet. Tapi masih bergerak. Istilahnya masih dengan kecepatan 5 - 10 km perjam. Jam setengah delapan aku sampai di seratus meter sebelum gerbang tol kota.  Ternyata di saat itu semua kendaraan diam. Mulanya aku pikir hanya untuk beberapa saat saja. Sepuluh menit, lima belas menit, setengah jam. Semua kendaraan itu berhenti total. Jam sembilan, satu setengah jam kemudian aku melewati tempat membayar tol. Di depan kembali kendaraan tidak bergerak. Untuk waktu lama. Ketika kendaraan-kendaran itu maju pelan-pelan sekali, tiba-tiba mobil di depanku menyalakan lampu hazard tidak bergerak sama sekali. Apa dia mogok? Di depannya sedikit ruangan terbuka karena kendaraan lain beringsut-ingsut sedikit. Rupanya mobil tersebut ditinggal pengemudinya ke toilet.

Jam sepuluh lebih aku masih di Cawang. Aku hubungi kantor menceritakan posisiku. Teman di kantor menyarankan agar aku tidak usah datang hari ini. Tapi untuk kembali pulangpun tidak memungkinkan. Mau berputar di mana? Terpaksa aku ikuti juga arus  yang sangat lambat itu. Jam sebelas tepat aku berada persis di Pancoran. Baru aku yakin ini tidak mungkin dan tidak perlu lagi diteruskan. Setelah kembali menghubungi kantor dan memberitahu bahwa aku tidak jadi datang.  Seterusnya jam setengah dua belas berbelok di putaran U di Mampang. Lima setengah jam untuk mencapai Mampang, sembilan kilometer dari Pondok Gede. Benar-benar pengalaman dahsyat. 

Aku berputar arah menuju pulang. Dan sampai di rumah jam dua belas kurang sepuluh.Hari ini benar-benar hari yang luar biasa.

*****
                                                                                                                                                                                                                                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar