Jumat, 22 Februari 2013

Jajanan Keliling

Jajanan Keliling

Masyarakat kita adalah masyarakat suka jajan. Banyak pedagang jajanan biasa berkeliling di mana-mana, termasuk di komplek-komplek perumahan. Sejak dari pagi buta sampai jauh malam. Macam-macam dagangan mereka, mulai dari roti dan bubur ayam di pagi hari, bakso, gado-gado dan cendol di siang hari, siomai, empek-empek dan otak-otak di sore hari, sate (Padang) dan nasi goreng di malam hari. Ada yang dengan gerobak dorong, ada pula yang dengan sepeda atau sepeda motor. Untuk menjajakan dagangan mereka ada yang berteriak asli dengan mulut sendiri, ada yang menggunakan rekaman yang diputar berulang-ulang dan ada pula dengan bunyi-bunyian yang khas. 

Di antara sebanyak itu, ada seorang tukang cendol yang biasa berdagang di komplek tempat aku tinggal. Usianya sekitar tiga puluhan. Sudah cukup lama dia berdagang keliling seperti ini, mendorong sebuah gerobak yang di antara perlengkapannya adalah sebuah bejana besar berisi cendol beras berwarna hijau. Yang menarik darinya adalah bahwa dia sering mampir di mesjid kami untuk shalat berjamaah di waktu zuhur.  

Apa hubungannya dengan dia rajin mampir shalat? Hubungannya adalah, mudah-mudahan dia seorang yang benar-benar pedagang. Seorang pedagang yang amanah. Warna cendol berasnya adalah warna hijau daun pandan. Bukan warna hijau pewarna. Peralatannya, sejak dari gerobak dagangannya terpelihara kebersihannya. Tidak ada was-was kita untuk sekali-sekali ikut jajan membeli segelas cendolnya.

Pedagang jajanan sekarang ada yang perlu dicurigai. Apalagi sejak marak berita tentang bakso yang menggunakan dagingan oplosan dari daging babi. Sebuah kenyataan yang sangat pahit untuk umat Islam karena dipecundangi oknum pedagang dengan cara licik seperti itu. 

Pekerjaan mengoplos yang bermaksud menipu ini ternyata bukan hanya itu. Berbagai macam tipuan dilakukan oleh pembuat makanan jajanan kelas bawah. Seperti menggunakan pewarna dari zat kimia berbahaya. Mengunakan boraks, menggunakan formalin. Bahkan konon, ada yang menggunakan cairan plastik untuk gorengan agar tidak melempem.  Kita tidak tahu bagaimana cara melindungi masyarakat banyak, terutamanya kelas bawah, dari  ancaman penipuan seperti ini. Karena resikonya jelas sangat tinggi. Pengkonsumsinya bisa keracunan. 

Perlu sangat berhati-hati memilih jajanan......

*****                                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar