Kamis, 16 Mei 2013

Trenyuh Mendengar Keluhan Hamizan

Trenyuh Mendengar Keluhan Hamizan   

Dua minggu yang lalu Hamizan dibawa umi dan ayahnya berlibur ke Jakarta. Ayahnya ada mission kantor lalu Izan dan umi ikut. Mereka bahkan tinggal lebih lama, karena sekalian mau berkumpul-kumpul dengan abang Afi, abang Asyid dan Rayan. Kebetulan kedua abang itu libur selama murid kelas enam mengikui UN. Betapa gembira dan bahagianya Hamizan. 

Beberapa pekan sebelumnya abang-abang serta Rayyan dibawa bunda dan pak de Adi ke Balikpapan. Mereka hanya dua malam di sana dan satu malam menginap di tempat Izan di komplek Sepinggan. Malam itu heboh bermain sampai hampir tengah malam. Betapa bahagianya keempat Muhammad itu. Izan sangat kecewa ketika rombongan yang berkunjung singkat itu kembali lagi ke Jatibening.  Ketika dibercandain umi bahwa umi kangen dengan tempat mereka berlibur di Lombok (mereka ke sana beberapa minggu sebelumnya), Izan langsung protes. Masa kangen sama tempat libur, kalau Izan kangen sama akung, uti, inyiak, nenek, bunda Diny, pak de Adi, abang Afi, abang Asyid sama Rayan. Uminya jadi nggak bisa ngomong deh.   

Waktu akan kembali ke Balikpapan minggu yang lalu, Izan mengatakan bahwa di komplek Sepinggan Balikpapan itu nggak enak. Enakan di Jatibening. Kenapa? Jawab Izan, di sana nggak ada teman. Di Jatibening banyak teman. Dan dia benar-benar tidak bersemangat untuk kembali ke Balikpapan.

Ketika aku menelpon tiga hari yang lalu dan mengajaknya ngobrol seperti biasanya, Izan mengawali dengan keluhan yang sama. 'Inyiak, di Sepinggan ini nggak enak. Enakan di Depkes,' (maksudnya di Jatibening). Waktu ditanya kenapa, dia langsung menjawab bahwa di Depkes ada abang-abang dan Rayyan, sedang di Sepinggan Izan gak ada teman. Dan suaranya langsung serak, hampir menangis.  Aku jadi trenyuh mendengarnya. Air matakupun berlinang.

Izan memang sedang menikmati punya saudara. Punya abang-abang dan adik Rayan. Padahal di Balikpapan sebenarnya dia juga punya teman tetangga dan teman di sekolah.  

Kemarin aku telepon lagi. Masih bercerita itu juga. Dibujuk, bahwa nanti kapan-kapan kan bisa ke Jatibening lagi. Nanti kita pergi jalan-jalan lagi naik mobil inyiak. Jawabnya, dia mau jalan-jalan pakai mobil pakde Adi saja. Sama abang Afi, sama abang Asyid, sama Rayyan.  Waktu menelpon kemarin itu Rayyan sedang di rumah. Mendengar suara Izan dia juga langsung berteriak, abang Iyaaan. Dan mereka ngobrol sambil yang satu masih tercadel-cadel. Cucu-cucu ini memang mengasyikkan.... Mudah-mudahan mereka senantiasa guyub dalam persaudaraan sampai mereka dewasa nanti.

*****

              

1 komentar: