Sabtu, 09 Agustus 2014

Korea

Korea 

Seorang sahabat FB (yang dulu rekan sekantor) baru-baru ini berwisata ke Korea dengan keluarganya, ke pulau Jeju, sebuah pulau yang dijadikan objek wisata khusus karena pulau tersebut diakui sebagai salah satu keajaiban dunia. Dia terkagum-kagum dengan pencapaian dan kondisi Negeri Ginseng tersebut, yang secara nyata telah berubah menjadi negara industri maju, teratur dan moderen. Sangat jauh berbeda dengan Indonesia.

Aku yang diam-diam juga pengagum Korea, meski belum pernah berkunjung kesana, mengomentari salah satu catatannya. Bahwa apa yang dicapai Korea saat ini, salah satu penyebabnya adalah kebijaksanaan salah seorang Presidennya yang memimpin negeri itu antara tahun 1963 - 1979. Presiden tersebut adalah Park Chung Hee, seorang jenderal dan boleh dikatakan seorang diktator. Banyak juga orang yang tidak suka dengan tangan besinya, bahkan dia mengakhiri pemerintahannya ketika akhirnya dia terbunuh.

Dari literatur yang pernah aku baca, presiden Park Chung Hee bersungguh-sungguh dalam mendidik bangsanya untuk bekerja keras dalam segala bidang. Dia menanamkan semangat agar setiap anggota masyarakat menjadi orang yang punya etos kerja tinggi, jujur dan bersungguh-sungguh. Pendidikan mental masyarakat banyak ini diawasi dengan ketat dan dengan sangsi yang berat pula. Mereka yang dilatih untuk menjadi atlit olah raga misalnya, harus menjalani latihan ala militer, dipukuli kalau kedapatan tidak serius. Dari sini saja dapat kita lihat bahwa dalam hal olah raga atlit-atlit Korea bisa bersaing dengan atli-atlit dunia di Olimpiade. Lihat juga bagaimana kesebelasan mereka selalu hadir di ajang Piala Dunia.

Begitu pula dengan usaha industri. Semua orang dilatih dan dididik agar ulet, serius, bersemangat tinggi dan mampu menghasilkan karya yang cemerlang. Dan hasilnya sama kita lihat sekarang. Produk otomotif, electronic, komputer merambah pasar-pasar dunia. Beberapa di antaranya bahkan mampu merajai. 

Bagaimana  kita bisa berkesimpulan bahwa semua yang mereka capai sekarang diawali di masa pemerintahan Park Chung Hee?  Karena sejak merdeka dari penjajahan Jepang di tahun 1945 (15 Agustus 1945) sampai tahun 1960an Korea sama terpuruknya dengan negara kita. Rakyatnya miskin. Seperti Indonesia yang sampai tahun 1965 sibuk dengan banyak perang saudara, Korea masih dalam status siaga satu sesudah melewati perang besar yang mengakibatkan negeri itu terbelah menjadi Korea Selatan dan Korea Utara. Yang diperbaiki oleh pemerintahan Park Chung Hee adalah moral dan mentalitas warganya. Park Chung Hee memerintah selama 16 tahun sampai saat dia dibunuh. Selama masa itu, dengan tangan besi, dia mencoba meluruskan dan menanamkan semangat tinggi di tengah masyarakatnya. Korea saat ini adalah buah dari usahanya itu.

Saya mencatat buah tangan bangsa Korea di negeri kita, khususnya Sumatera. Di tahun 1970an pemerintah membangun jalan raya antara Lubuk Linggau di Sumatera Selatan dan Sawah Tambang dekat Sawahlunto di Sumatera Barat. Jalan itu dibangun oleh dua kontraktor. Salah satunya berasal dari Korea. Jalan tersebut yang umurnya sudah hampir 40 tahun sekarang  masih lumayan baik. Karena dikerjakan dengan sungguh-sungguh, memenuhi ketentuan dan persyaratan tehnik. Setahuku, belum ada jalan raya lain yang sejenis dibangun oleh kontraktor negeri kita. Kita bahkan merasa biasa-biasa saja kalau setiap akan memasuki Hari Raya, jalan raya perlu diperbaiki. Hal ini berlangsung setiap tahun. Artinya perbaikan-perbaikan itu umurnya hanya untuk beberapa bulan saja. 

Industri-industri Korea yang berjaya sekarang diawali di tahun 1970an. Seperti industri otomotif, elektronik dan lain-lainnya. Sekarang, menurut catatan sahabat FB ku tadi, 90% mobil di Korea adalah buatan mereka sendiri. Mobil buatan Jepang hanya 5%. Bandingkan sekali lagi dengan kita, yang mobil buatan Jepang mungkin mencapai 80% dari seluruh kendaraan yang hilir mudik di jalan raya kita. Tahun 1975, ketika Toyota Kijang pertama kali diperkenalkan, sebuah protipe yang sangat sederhana (kawan-kawan waktu itu menyebutnya mobil kotak sabun) aku berkhayal dan berharap bahwa dalam waktu tidak lama negeri kita akan memproduksi mobil sendiri. Khayalan dan angan-angan yang ternyata sia-sia.  

Entah dengan cara bagaimana kita akan dapat belajar dari bangsa Korea yang sekarang sudah sangat maju dan moderen itu.....

****      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar