Rabu, 12 Oktober 2011

Obat -- Just another try

Obat  --  Just another try 

Beberapa waktu yang lalu aku dapat tambahan pengetahuan obat asam urat dari rekan di miling list. Obat yang mungkin kedengaran tidak 'ilmiah' namun karena yang bercerita mengatakan sudah membuktikan sendiri dan seperti biasanya aku selalu antusias untuk mencoba. Yang pertama mengatakan minum air kelapa hijau dicampur dengan perasan jeruk nipis. Meski berdasarkan pengalamanku air kelapa justru pemicu gejala asam urat, tapi mungkin karena dicampur jeruk nipis menjadikannya obat. Kenapa tidak, maka itupun kucoba. Ada kira-kira sepuluh hari, hampir tiap hari meminumnya satu kali. Sepertinya tidak ada reaksi apa-apa. Tidak bertambah sakit (untunglah) tapi tidak pula mengurangi nyeri-nyeri yang meski sudah diet cukup ketat tetap saja tidak pernah hilang tuntas. 

Yang kedua adalah putik pepaya sebesar tinju, yang masih banyak getahnya, diiris-iris dengan kulit-kulitnya lalu disiram air mendidih dan didinginkan. Air yang sudah didinginkan itu diminum. Resep yang kedua ini dikirimkan seorang teman yang mendapatkannya dari temannya pula, jadi agak kurang genuine sedikit. Resep kedua ini tidak / belum aku coba karena tidak berhasil mendapatkan putik pepaya.

Sedang kami berdiskusi menganai macam-macam obat tersebut seorang anggota milist yang lain mengirimkan resep herbal buatan India, Ayurveda AV nama merek dagangnya. Aku segera tertarik. Pemberi informasi memberitahu pula dimana obat itu dapat dipesan. Akupun menghubungi penjualnya untuk bertanya lebih detil. Penjual ini menganjurkan agar aku menggunakan dua produk, masing-masing AV Uri K berfungsi meluruhkan batu urin dan AV MBJ untuk meredakan nyeri otot dan sendi. Aku langsung memesannya.

Si penjual berwanti-wanti bahwa mengkonsumsi obat tersebut akan menyebabkan aku kesakitan pada saat obat menghancurkan endapan urin. Tapi, ya bismillah....., dicoba saja.

Aku dianjurkan memakan 2x1 MBJ dan 1x1 Uri K. Dari sehari pertama sejak aku menggunakannya memang terasa nyeri-nyeri dipersendian yang biasa diserang asam urat. Sampai hari ketiga masih biasa-biasa saja. Di hari keempat, masya Allah sakitnya jadi luar biasa. Aku tidak bisa berjalan. Tidak bisa ke kamar mandi sendiri. Obat itu tetap dilanjutkan 2x1 dan 1x1 sampai hari keenam. Dan aku menyerah karena sakit luar biasa. Logikanya masih mengena karena sejak bertahun-tahun aku boleh dikatakan tidak pernah minum obat asam urat, kecuali obat pereda rasa sakit. Mungkin endapan itu yang sekarang dibersihkan oleh obat ini. Tapi rasa sakitnya tidak tertahankan.

Tadi sehabis subuh beberapa jamaah mesjid datang kerumah melihat keadaanku. Salah satunya adalah seorang dokter. Aku bercerita tentang pengalaman terakhir ini dan kuperlihatkan kotak obatnya. Pak dokter ini berpendapat bahwa obat tersebut yang sudah terdaftar di POM TI seharusnya aman digunakan dan semestinya juga sudah diuji klinis. Mungkin takarannya yang perlu disesuaikan. Untuk kasusku beliau menganjurkan dengan mengurangi dosisnya. Dan insya Allah nanti akan aku lanjutkan dengan lebih hati-hati. Obat untuk setiap penyakit itu disediakan Allah. Kecocokan obat untuk penyakit yang sama terhadap orang yang berbeda ada kalanya tidak sama. Selama ada yang memberi informasi tentang obat herbal aku bersemangat mencobanya.

*****                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar