Minggu, 22 September 2019

Fenomena Kemalingan

Fenomena Kemalingan    

Aku sudah tinggal di komplek ini lebih dari 25 tahun. Dan aku sangat menyenangi lingkungannya yang relatif aman dan penghuninya yang guyub, baik sebagai sesama jamaah mesjid atau sesama warga. Waktu mula-mula bergabung di akhir tahun 1993 dulu memang ada terdengar cerita tentang kenakalan beberapa anak-anak warga komplek yang terlibat dalam kejahatan-kejahatan kecil. Tapi setelah beberapa tahun aku jadi warga aku tidak menemukannya lagi. Hal ini mungkin ada hubungannya dengan semakin baiknya pemahaman beragama warga yang terlihat dari bertambah banyaknya jamaah shalat lima waktu di mesjid komplek.

Tapi tiba-tiba sejak dua tahun terakhir terjadi fenomena kemalingan berulang-ulang. Kejadiannya hampir selalu di siang hari dan malingnya masuk dari pintu depan rumah. Umumnya yang jadi korban adalah rumah yang penghuninya sedang tidak ada di rumah. Pernah juga terjadi maling telah berhasil membuka paksa pintu depan sebuah rumah, yang ternyata ada seorang anggota keluarga penghuni rumah itu sedang mandi. Mendengar suara aneh di luar penghuni yang sedang mandi ini keluar dengan lilitan handuk dan terpergok dengan si maling. Si maling lari dengan cepat keluar menaiki motor temannya yang segera menghambur kabur. Penghuni yang berlilit handuk itu berusaha mengejarnya keluar sambil berteriak-teriak. Sang maling berhasil melarikan diri karena meskipun siang hari suasana di dalam komplek ini sepi sekali.   

Dua minggu sebelum rumah kami kemalingan, rumah tetangga yang berjarak sekitar 30 meter dari rumah kami juga disatroni maling. Di rumah itu maling berhasil menggasak perhiasan nyonya rumah, surat-surat kendaraan dan sebuah motor.  Kejadiannya juga di siang hari. Ada tetangga lain yang melihat seseorang duduk di atas motor seperti menunggu di depan rumah korban. Sebenarnya dia ingin mendatangi orang tersebut untuk menanyainya. Tapi  demikian pula ketetapan Allah, saat itu hapenya berbunyi memberitakan kabar duka ada saudaranya meninggal sehingga dia kembali masuk ke rumahnya. 

Rangkaian kejadian demi kejadian itu membuat warga resah dan kesal. Belum tampak ada jalan keluar yang jitu untuk pencegahannya. Ada sebagian warga yang memasang cctv. Mudah-mudahan saja ada faedahnya. Petugas keamanan hanya dua orang di siang hari, dan mereka umumnya menjaga di pos penjagaan di pintu masuk komplek. Seorang petugas itu secara berkala berkeliling memantau keadaan. 

Jalan masuk ke komplek kami yang dapat dilalui mobil hanya satu tapi jalan masuk untuk motor ada tiga buah di tempat yang terpencar. Maling-maling itu sepertinya masuk dengan sepeda motor. Jalan masuk dan sistim penjagaan sudah seperti itu sejak lama dan selama ini relatif aman-aman saja. Ada yang berkomentar bahwa sangat mungkin kesulitan ekonomi akhir-akhir ini yang membuat maling-maling itu begitu nekad. Wallahu a'lam.

****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar