Selasa, 01 Desember 2009

Cucu

Cucu-cucuku

Nama mereka Muhammad Rafi Aulia dan Muhammad Rasyid Hakim. Nama pemberian bunda mereka. Bunda mereka itu adalah si Sulung. Sulung dari tiga bersaudara yang ketiganya wanita. Aku memang tidak punya anak laki-laki. Apakah dulu tidak kepingin punya anak laki-laki? Tentu saja kepingin. Bahkan aku sudah menyiapkan nama untuk (seandainya lahir) anak laki-laki. Muhammad Faisal. Tapi tidak ada anak laki-laki

Rafi dan Rasyid adalah cucu pertamaku. Mereka kembar. Tidak punya anak laki-laki, alhamdulillah cucu pertama dapat langsung dua laki-laki. Saat ini umur mereka tiga setengah tahun. Sangat aktif dan berhenti bergeraknya mungkin hanya ketika tidur. Bergerak, berlari, memanjat.... pokoknya apa saja. Waktu berumur dua tahun dibelikan magic car. Mobil-mobilan yang bisa mereka kendarai sambil mengayuhnya dengan kaki. Magic car itu mempunyai kemudi. Dalam waktu singkat mereka menjadi ahli mengemudikan mainan itu dan rumah jadi arena balap. Inilah mainan yang sangat lama jadi favorit mereka.

Aktif bergerak tentu ada resiko jatuh. Awal-awalnya dulu, kalau ada yang terjatuh dan sebelum menangis aku menyemangati mereka dengan mengatakan, pemain sepak bola jatuh, ayo cepat berdiri lagi. Mereka tidak jadi menangis meski sempat meringis kecil dan lalu bangkit kembali. Meskipun demikian, Rafi pernah patah gigi dua kali. Gigi yang sama. Sehingga gigi itu jadi tidak beraturan, mirip-mirip seperti diukir. Kami menyebutnya 'gigi barendo'.

Sampai menjelang umur dua tahun, omongan mereka masih belum jelas. Sangat kontras dengan bundanya yang dulu umur satu tahun sudah banyak omong. Tapi sesudah itu..... wah..... pesat sekali kemajuannya. Saat berumur dua tahun itu kami bawa berjalan-jalan ke kampung. Sebuah kenangan yang terpateri di otaknya dan selalu diingatnya sampai sekarang. Rafi ingat ketika dia menggigil kedinginan di pesawat. Mereka ingat gunung Marapi dan Singgalang, danau Singkarak dan Maninjau, jam gadang.

Keduanya mempunyai daya ingat yang baik. Kami mengajarkan mereka memanggil inyiak dan nenek untuk saudara-saudara kami (besan orang Jawa, dan di kalangan besan dia memanggil kakeknya yangkung dan yangti). Mereka mengingat dan mengenali yang mana inyiak apa dengan sangat baik.

Sekarang, semakin hari semakin banyak omong dan mengerti dengan apa yang dikatakannya. Satu kali sang Bunda menyebut sebuah mobil tua di jalan dengan mengatakan mobil itu 'klasik'. Sesudah itu Rasyid menggunakan kata-kata klasik untuk mobil tua yang lain. Mobil adalah kegemaran Rasyid yang paling utama. Dia mengenali (dengan sungguh-sungguh) merek-merek mobil. Avanza, Xenia, Innova, Grand Livina, Mitsubishi Kuda, Mazda, Honda dan entah apa lagi. Jarang mereka mempunyai ketertarikan yang sama untuk sesuatu hal. Tapi untuk Mr. Bean, tokoh dagelanitu, keduanya sama-sama tertarik. Sementara ini Mr. Bean adalah tokoh favorit mereka.

Rafi / Rasyid sudah masuk sekolah (play group) sejak beberapa bulan yang lalu. Sekolah itu di kompleks Masjid Al Husna dekat rumah. Mereka sangat menikmati sekolah itu. Sekolah tiga kali seminggu, Selasa, Rabu dan Jumat. Pagi ini mereka sekolah.

Cucu menjadi hiburan sangat-sangat berharga. Saat ini cucu ke tiga (dari si Tengah) sedang 'diperjalanan'. Mudah-mudahan semua berjalan dengan sebaik-baiknya nanti. Dan akan bertambah cucu.

*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar