Rabu, 24 Agustus 2011

Bulan Subuh Di Ujung Ramadhan

Bulan Subuh Di Ujung Ramadhan

Bening
Di keheningan subuh
Ba’da Subuh
Berserobok mataku dengan bulan

Sendu
Di temaramnya
Mataku sendu memandang
Tanduknya mulai meruncing

Bagaikan dia melambai
Dengan kedua tanduk yang mulai meruncing itu
Aku akan segera pergi, katanya
Ya, dia akan segera berlalu

Bulan
Kataku berbisik padanya
Saksikanlah apa yang kuperbuat
Selama kehadiranmu yang tergesa

Basyar! jawabnya teduh
Tak ada maknanya bagimu kesaksianku
Kau disaksikan oleh Yang Maha Menyaksikan
Cukuplah itu bagimu

Bulan
Kau begitu cepat berlalu
Selalu saja begitu
Seperti kakak-kakakmu terdahulu

Tidak, wahai Basyar!
Aku berlalu seperti kakak-kakakku terdahulu
Seperti yang hadir bersama Rasulmu
Irama kami selalu sama

Bulan
Adakah aku akan berjumpa pula?
Dengan adikmu di tahun hadapan?
Akankah sampai umurku kesana?

Ah, tanya itu dulu kau tanyakan pula
Kepada pendahuluku
Dan aku sama tidak-tahunya dengannya
Tiada siapapun yang tahu kecuali Dia

Bulan itu
Semakin temaram disemburati cahya mentari
Insya Allah subuh besok dia akan terlihat lagi
Dengan tanduknya semakin meruncing

Bulan itu
Sedang berkemas hendak berlalu
Pergi untuk tak akan kembali lagi
Hanya dalam beberapa subuh

Ramadhan datang
Ramadhan bercengkerama
Hanya sebulan
Sebulan yang cepat sangat

Ramadhan tertoreh
Seperti Ramadhan tahun lalu
Ramadhan pembawa peluang
Peningkatan nilai taqwa

Sedang dimana aku ?
Entahlah, entah sedang dimana aku.
Entahlah kalau nilai taqwa terraih
Entahlah kalau tahun hadapan akan jumpa lagi

Allahumma innaka ‘afuwun
Tuhibbul afwaa fa’fu’anna
Allahumma inna nas-aluka ridhaaka wal jannah
Wa na’udzubika min syakhatika wannaar…….

*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar