Rabu, 18 Februari 2015

Janganlah Sombong Dan Lupa Diri

Janganlah Sombong Dan Lupa Diri  

Allah berfirman di dalam surah Al Hasyr (59) ayat 19 yag artinya; 'Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa akan diri mereka sendiri. Mereka itu adalah orang-orang fasik.'  Jangan sombong! Jangan berlebihan dalam keceriaan dan kegembiraan dalam mengharungi hidup ini karena merasa bahwa yang dikerjakan itu adalah sesuatu yang enak. Fun. A lot of fun. Lalu kita larut dalam keceriaan yang tidak jelas tadi itu. Lupa kepada Allah. Lupa akan hukum-hukum Allah, bahwa yang dilakukan itu mengandung resiko yang secara sunatullah mungkin merugikan diri sendiri.

Banyak contoh bagaimana orang-orang fasik melupakan Allah. Sebuah contoh sederhana saja, ketika mereka berhura-hura merayakan malam tahun baru. Cobalah tanya dengan jujur, nikmat apa yang mereka dapatkan? Senang? Gembira? Senang dan gembira seperti apa? Waktu diperjalankan Allah, manusia membuat tonggak penghitungnya, lalu pada suatu saat beralihnya perhitungan waktu tersebut mereka berpesta pora. Apa yang dipestakan sebenarnya?  Mereka tidak tahu. Mereka dijadikan lupa oleh Allah akan diri mereka sendiri tanpa mereka sadari.  Berapa banyak keburukan terjadi setelah melalui malam tahun baru di kalangan muda mudi yang terlanjur berbuat maksiat. Pernahkah kita bertanya?  

Atau orang-orang yang pergi bersenang-senang ke tempat pelancongan untuk berhura-hura. Just to have fun. Bersuka cita. Ikut atraksi. Mencoba aneka permainan yang sebenarnya mungkin sudah tidak cocok lagi dengan usia. Iyalah kalau benar-benar untuk main-main. Tapi ada yang menantang resiko. Ikut terbang layang yang dimulai dengan ski air yang ditarik sebuah speed boat. Terlihat lucu. Terlihat menyenangkan. Tapi coba tanyai benar diri tentang menyenangkan. Senang seperti apa? Apakah bukan senang karena terasa awak hebat? Nah ini kan kesombongan. Terpikirkankah resiko seandainya kita celaka dalam atraksi seperti ini. Kalau celakanya badan sakit, ya memang rasakanlah sendiri. Seandainya yang lebih buruk, kita terkorban di sana. Tidaklah kita akan mendapatkan derajat syahid karena mati dalam hura-hura.

Banyak macam permainan yang fun seperti ini. Ada yang melompat dari puncak sebuah tebing menuju jurang dalam dengan kaki diikat, lalu jatuh hanya beberapa meter di atas permukaan jurang. Katanya fun juga. Memacu adrenalin. Dan kalau tidak terjadi kecelakaan, rasanya bangga karena berhasil melalui tantangan. Lha tantangan siapa, kalau bukan tantangan nafsu yang dilupakan Allah akan diri sendiri? Seandainya Allah berkehendak, terjadi celaka, mati di tempat. Maka aku yakin, mati seperti ini bukanlah husnul khatimah.  

Silahkan kalau mau menikmati karunia Allah di tengah alam raya ini. Silahkan kalau mau mentadaburi alam ciptaan Allah. Tapi selalulah ingat akan Allah. Allah menjadikan segala sesuatunya itu dengan sunah-Nya. Dan harus diperlakukan pula dengan mengikuti sunatullah.  Berhati-hati dengan mengingat resiko yang mungkin menimpa adalah sebuah kebijaksanaan. Sebaliknya main hantam kromo hanya untuk sekedar having fun sangat mungkin akan menimbulkan penyesalan. 

(Sebuah peringatan untuk diriku dan anak-anakku)

****                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar