Minggu, 03 Maret 2013

Cucuku Rafi Dan Rasyid

Cucuku Rafi Dan Rasyid   

Mereka sudah kelas satu SD sekarang. Umurnya sudah hampir tujuh tahun. Banyak kemajuan mereka sejak jadi murid SD. Bunda mereka mengontrol dan menjaga benar shalat mereka di rumah. Alhamdulillah, bukan hanya itu, mereka lebih sering ikut inyiak untuk shalat maghrib dan isya di mesjid. Dan itu atas kemauan mereka sendiri.  Hafalan surah-surah dari juz amma sudah semakin banyak. Rafi sudah menghafalkan surah al Bayyinah sementara Rasyid tertinggal satu surah, karena kelas mereka memang berbeda. Mereka menghafalkan surah-surah itu mundur sejak dari surah An Naas.

Selalu ada cerita-cerita menarik tentang mereka yang disampaikan bunda. Yang paling baru adalah pembicaraan bunda dengan ibu seorang teman Rafi. Menurut ibu itu, bulan Maret ini adalah ulang tahun puteranya. Sang ibu bertanya apakah akan diadakan acara ulang-tahunan di sekolah. Kalau diadakan acara tersebut, biasanya orang tua menyiapkan kue ulang tahun berikut kantong hadiah untuk teman-teman dari yang berulang tahun. Ternyata jawaban si anak adalah, tidak usah membuat acara ulang tahun seperti itu. Si ibu lalu bertanya, kenapa. Jawab anaknya, itu bukan budaya kita, tidak usah ditiru-tiru. Si ibunya kaget dan bertanya lagi dari mana anaknya tahu tentang itu. Jawab si anak, dari Rafi. 

Pada kesempatan lain, Rafi ditawari coklat oleh temannya. Kejadiannya kebetulan dekat guru. Rafi bertanya spontan apakah coklat itu ada tulisan halalnya atau tidak. Si guru yang mendengar pertanyaan itu tercengang dan memeriksa bungkus coklat itu untuk memastikan ada tidaknya tulisan seperti yang ditanyakan Rafi. Dan hal ini diceritakan guru itu ke bunda.

Lain lagi cerita Rasyid. Di awal-awal sekolah dulu, entah kenapa dia kepikiran ingin pindah sekolah. Lho, kenapa ingin pindah? Mula-mula dia punya alasan untuk pindah, karena waktu sekolah ini terlalu lama, sampai jam setengah tiga sore. Tapi kemudian dia merobah keinginannya itu karena kalau dia pindah nanti teman-temannya akan kesulitan membukakan botol minuman mereka. Soalnya, Rasyid yang tenaganya mungkin lebih besar, jadi penolong membukakan tutup botol minuman beberapa orang teman sekelasnya. Kalau Rasyid pindah, nanti siapa yang nolongin membuka tutup tempat minum teman-teman Rasyid itu, katanya. 

Sekarang mereka sudah sangat menikmati bersekolah. Rasyid menyukai olah raga main bola kaki. Sementara Rafi kurang menyukai sepak bola.  Prestasi belajar keduanya juga sangat menggembirakan. Mereka termasuk murid yang terpandai di kelas masing-masing. Mudah-mudahan Allah senantiasa memudahkan usaha dan urusan mereka sampai mereka dewasa nanti. Aaamiin....       

*****                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar