Tugas Istri Ternyata Hanya 2 Hal Ini
25 Mei 2015 | Dibaca : 88194 Kali | Rubrik : Psikologi Keluarga
Sahabat Ummi, berapa banyakkah tugas seorang istri? Mungkin kalau
dijawab, 24 jam rasanya tidak habis-habis, full dengan pekerjaan rumah
tangga yang tak pernah berhenti.
Akan tetapi, sesungguhnya dalam Islam, tugas istri hanya 2 hal saja,
sehingga penting bagi kita untuk melakukan 2 tugas ini dengan
sebaik-baiknya. Apakah tugas istri yang dimaksud?
1. Mematuhi suami
Yap, tugas istri sebenarnya tidak ribet, hanya mematuhi suami. Akan
menjadi ribet jika sebelum menikah salah memilih kriteria suami yang
tidak cocok dengan kepribadian kita. Mendapatkan suami yang hanya bisa makan masakan yang baru matang,
sehingga istri harus selalu memasak di saat suami lapar, bagi beberapa
wanita tentu ini menyulitkan, tapi bagi wanita lainnya ini menyenangkan.
Atau suami yang menginginkan istri bekerja di rumah saja mengurus
semua keperluan rumah tangga dari A sampai Z, padahal ternyata istri
tidak becus masak atau berbenah rumah, tentunya hal tidak sinkron
seperti inilah yang akhirnya membuat istri mendapat cap tidak patuh pada
suami.
Oleh sebab itu, sangat penting dalam proses taaruf sebelum menikah
benar-benar mengenali kepribadian, kebiasaan, serta visi misi calon
pasangan hidup. Tentu saja terlebih dulu kita harus sangat mengenali
karakter diri sendiri.
Jangan sampai tugas mudah seorang istri untuk mematuhi suami menjadi
sulit, berbenturan, karena ternyata hal-hal yang diinginkan suami
bertolak belakang dengan hal-hal yang diinginkan istri.
Namun jika hal ini sudah terlanjur terjadi, penting untuk
mengkomunikasikan keinginan kedua belah pihak suami-istri, dan mengambil
jalan tengah. Misalnya istri ingin menempuh S2, sedangkan suami tidak
mengizinkan karena ingin istri selalu ada di rumah. Cobalah cari jalan tengah, misalnya istri mengambil S2 di universitas
terdekat dari rumah. Atau pikirkan kompensasi apa yang harus diberikan
istri jika suami mengizinkan keinginan istri menempuh S2.
Bagaimana pun, suami dan istri perlu saling menghormati keinginan dan
perbedaan cara pandang masing-masing agar bisa menjadikan rumah tangga
samara dan penuh dengan cinta.
2.Membahagiakan suami
Memasak, beberes rumah, mencuci, menyetrika, semuanya bukanlah
kewajiban istri. Dalam Islam, tugas suami lah yang harus memenuhi semua
kebutuhan fisik istri. Cukup membayar asisten rumah tangga sekitar 1
juta rupiah saja tiap bulan, semua pekerjaan tersebut bisa teratasi.
Akan tetapi, jika istri masak sendiri, beberes rumah sendiri, mencuci
dan menyetrika tanpa bantuan khadimat adalah lebih meringankan beban
suami dan bisa membahagiakan suami, maka mengapa istri enggan
melakukannya?
Lakukanlah pekerjaan rumah tangga dengan niat untuk membahagiakan
suami tercinta, bukan karena itu adalah tugas-tugas istri, karena segala
amalan bergantung niat. Jangan sampai pekerjaan menumpuk di rumah yang kita lakukan, hanya
bernilai satu juta rupiah sebulan sebagaimana nilai seorang khadimat.
Akan tetapi jadikanlah pekerjaan mulia tersebut bernilai surga karena
kita mengharapkan keridhoan suami.
Sahabat Ummi, hanya 2 tugas inilah sebenarnya yang menjadi kewajiban
istri. Tentu saja berbeda lagi dengan tugas wanita sebagai seorang ibu,
seorang hamba Allah, dan lainnya. Semoga kita mampu melaksanakan
berbagai tugas tersebut dengan bahagia.
****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar