Sabtu, 04 Juli 2015

Melewatkan Hari-hari Bulan Ramadhan

Melewatkan Hari-hari Bulan Ramadhan  

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Man shaama Ramadhaan iimaanan wah tisaaban ghufira lahu maa taqaddama min dzambihi. (Siapa yang berpuasa Ramadhan dengan kesadaran iman dan penuh harapan ridha Allah, akan diampuni semua dosa-dosa yang lalu.” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim). Seiring dengan itu beliau shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan pula tentang ibadah shalat malam (baca: tarawih): “Man qaama Ramadhana iimaanan wah tisaaban ghufira lahu maa taqaddama min dzambihi. (Siapa yang menegakkan shalat malam Ramadhan dengan kesadaran iman dan penuh harapan ridha Allah, akan diampuni semua dosa-dosa yang lalu.” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim). 

Ketika menyadari bahwa sebagai orang yang beriman, kita dipanggil Allah untuk beribadah puasa di bulan Ramadhan, seyogianya kita berusaha menjalankannya dengan penuh keberhati-hatian, berharap bahwa amalan kita terpelihara dari gangguan setan dan hawa nafsu kita sendiri yang mungkin menyebabkan ibadah tersebut tidak diterima Allah. Di samping itu pula, tentulah kita sangat berharap kiranya semua dosa-dosa kita yang terdahulu, yang pasti sangat banyak jumlahnya, baik yang kita sengaja melakukannya ataupun yang tidak kita sengaja, diampuni Allah. Sesungguhnyalah Allah Maha Pengasih Maha Pengampun.

Berikut ini adalah alternatif penggunaan waktu di hari-hari bulan Ramadhan. Kita awali pagi hari dengan bangun untuk sahur yang kita dekatkan ke waktu masuknya shalat subuh. Selesai makan sahur, kita siapkan diri untuk pergi shalat berjamaah ke mesjid. Seusai shalat subuh, kita bergegas pulang. Ada waktu sekitar tiga puluh menit sebelum berangkat ke kantor yang bisa kita isi dengan membaca al Quran. Waktu tiga puluh menit itu in sya Allah cukup untuk membaca antara 8 halaman sampai 10 halaman. 

Dalam perjalanan ke kantor, apakah kita naik kendaraan umum atau naik kendaraan sendiri,  perbanyak zikir. Sekaligus untuk menjaga mata, telinga dan mulut kita dari hal-hal yang bisa merusak nilai puasa kita. 

Menjelang masuk waktu zuhur, tinggalkan dulu pekerjaan dan bergegas ke mushala untuk shalat berjamaah. Begitu juga di waktu asar kita ikut shalat berjamaah. Mudah-mudahan sebelum maghrib kita sudah bisa berkumpul dengan keluarga di rumah. Segerakan berbuka dengan seteguk minuman atau sebutir kurma ketika masuk waktu maghrib. Lalu bersegera pergi ke mesjid untuk shalat maghrib berjamaah. Pulang dari shalat kita makan. Sesudah makan ada waktu sekitar 30 menit sebelum kembali lagi ke mesjid untuk shalat isya, yang bisa digunakan untuk membaca al Quran. Seandainya kita mampu membaca 10 halaman dalam waktu itu, digabung dengan yang dibaca sesudah shalat subuh, kita sudah menyelesaikan bacaan 1 juz. Kalau kita lakukan secara rutin, in sya Allah dalam satu bulan Ramadhan kita akan menamatkan membaca al Quran.

Lalu kita berangkat ke mesjid untuk shalat isya disambung dengan shalat taraweh. Sesudah shalat taraweh kita ikut tadarusan di mesjid sampai sekitar jam sepuluh malam. Setelah itu kita pulang untuk beristirahat.

Seandainya kita mampu menjalankan setiap hari di bulan Ramadhan seperti rangkaian kegiatan di atas, mudah-mudahan ini sudah termasuk ke dalam kategori ke berhati-hatian. Tentu saja semua amalan itu kita lakukan dengan ikhlas karena Allah. Yang dengannya kita berharap, Allah ridha dengan amalan-amalan kita.

****                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar