Kamis, 31 Mei 2012

Memilih Istri

Memilih Istri

Sekitar tiga puluh tahun yang lalu pernah seorang teman sekerja bertanya, bagaimana sebenarnya hukum menikah dengan wanita beda agama. Misalnya menikah dengan seorang wanita Nasrani. Dia bertanya demikian karena sedang merancang-rancang mau menikah dengan seorang wanita Kristen. Karena katanya, bukankah menikahi alhi kitab itu diperbolehkan di dalam surah al Maidah ayat 5. 

Pertanyaan seperti ini memang sering timbul. Orang seperti teman yang bertanya ini tidak memikirkan ahli kitab yang bagaimana. Apakah wanita yang didekatinya itu memahami kitabnya sendiri atau bukan. Bahkan kalau kita bertanya seperti itu dia bingung dan cenderung tidak mau menerima, karena katanya pula, ayat 5 surah al Maidah itu mengatakan dihalalkan menikahi wanita ahli kitab. Begitu saja. Jadi sebenarnya dia tidaklah bersungguh-sungguh bertanya, karena lebih mencari bantuan untuk pembenaran kepada dirinya.

Banyak orang yang menyangka seperti itu. Pada hal ada ayat lain, di surah al Baqarah ayat ke 221 jelas sekali melarang menikahi wanita musyrik. 'Janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum dia beriman. Sesungguhnya hamba wanita yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun dia menarik hatimu......' Kan sangat jelas maksud ayat ini.

Lalu orang bertanya lagi. Kalau begitu al Baqarah ayat 221 itu bertentangan dengan al Maidah ayat 5 dong? Tidak juga. Makanya harus dinilai betul-betul terlebih dahulu, siapa dan bagaimana wanita yang dikategorikan ahli kitab tersebut. Kalau dia seorang yang faham dengan agamanya dan mentauhidkan Allah, tidak mempersekutukan-Nya, barulah boleh dinikahi. Jadi bukan ahli kitab yang mempersekutukan Allah. Bukan yang mempercayai bahwa ada tuhan selain Allah.

Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam mengingatkan bahwa ada 4 hal yang menjadi daya tarik pada setiap wanita. Kecantikannya, kebangsawanannya, kekayaannya dan keimanannya. Dan Rasulullah berpesan agar setiap laki-laki mengutamakan pertimbangan pada keimanannya. Meski wanita itu cantik tapi tidak beriman, jangan dipilih. Peringatan ini sesuai dengan perintah Allah dalam surah al Baqarah ayat 221 di atas. 

Menikahi wanita yang tidak seaqidah jelas sangat beresiko. Terutama beresiko untuk anak-anak. Anak-anak akan bingung mau memilih agama siapa. Dan setiap laki-laki beriman juga seharusnya ingat bahwa mereka dituntut untuk menjaga dirinya dan anggota keluarganya dari ancaman api neraka. Tugas ini tentu akan sangat berat jika seorang laki-laki beriman menikahi wanita yang tidak sama keyakinannya.

****

                                               

Sabtu, 26 Mei 2012

Buah Sirsak, Pembunuh Kanker (Terjemahan Bebas)


Entah dimana dulu saya dapat artikel ini, yang ternyata perlu sekali di-share di sini.


Buah Sirsak, Pembunuh Kanker (Terjemahan Bebas)

Soursop, buah dari pohon Graviola adalah pembunuh alami sel kanker yang ajaib dengan 10.000 kali lebih kuat dari pada terapi kemo.

Tapi kenapa kita tidak tahu?

Karena salah satu perusahaan dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini se-rapat2nya. Mereka ingin agar dana riset yang dikeluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah  dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya dijual ke pasar dunia.

Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia2, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat2 rahasia keajaiban pohon Graviola ini.

Pohonnya rendah, di Brazil dinamai “Graviola”, di Spanyol “Guanabana” bahasa Inggrisnya “Soursop”. Di Indonesia, ya buah Sirsak. Buahnya agak besar, kulitnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis2 kecut/asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau dibuat jus.
[]

Khasiat dari buah sirsak ini memberikan efek anti tumor/kanker yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker. Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur(fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali sistim syaraf yang kurang baik.

Salah satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Sciences Institute bagi orang2 Amerika adalah institut ini membuka tabir rahasia buah ajaib tersebut. Fakta yang mencengangkan adalah: Jauh di pedalaman hutan Amazon, tumbuh “pohon ajaib”, yang akan merubah cara berpikir anda, dokter anda, dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan hidup. Tidak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini, untuk masa2 yang akan datang.

[]

Riset membuktikan  “pohon ajaib” dan buahnya ini bisa :

·       Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, TANPA rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.

·         Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.

·         Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan / penyembuhan.

·         Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.

·      Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat terbesar di Amerika. Buah Graviola di-test di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai  beberapa tahun berikutnya. Hasil test dari ekstrak (sari) buah ini adalah :

·      Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, diantaranya kanker : Usus Besar, Payu Dara, Prostat, Paru2, dan Pankreas.

·    Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamycin dan  terapi kemo yang biasa digunakan!

·         Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel2 jahat dan TIDAK membahayakan/ membunuh sel2 sehat!

Riset telah dilakukan secara ekstensif pada pohon “ajaib” ini, selama bertahun-tahun  tapi kenapa kita tidak tahu apa2 mengenai hal ini? Jawabnya adalah : Begitu mudah kesehatan kita, kehidupan kita, dikendalikan oleh yang memiliki uang dan kekuasaan!

 []

Salah satu perusahaan obat terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh dihutan Amazon ini. Ternyata beberapa bagian dari pohon ini : kulit kayu,akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika Selatan untuk menyembuhkan : sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan rematik. Dengan bukti2 ilmiah yang minim, perusahaan mengucurkan Dana dan Sumber Daya Manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka test. Hasilnya sangat mencengangkan. Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker!

Tapi… kisah Graviola hampir berakhir disini.Kenapa?

Dibawah Undang2 Federal, sumber bahan alami untuk obat DILARANG / TIDAK BISA dipatenkan.

Perusahaan menghadapi masalah besar, berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat besar untuk membuat sinthesa/kloning dari Graviola ini agar bisa dipatenkan sehingga dana yang dikeluarkan untuk Riset dan Aneka Test bisa kembali, dan bahkan meraup keuntungan besar. Tapi usaha ini t idak berhasil.Graviola tidak bisa di-kloning.Perusaha an gigit jari setelah mengeluarkan dana milyaran dollar untuk Riset dan Aneka Test.

Ketika mimpi untuk mendapatkan keuntungan besar ber-angsur2 memudar, kegiatan riset dan test juga berhenti. Lebih parah lagi, perusahaan menutup proyek ini dan memutuskan untuk TIDAK mempublikasikan hasil riset ini.

Beruntunglah, ada salah seorang Ilmuwan dari Team Riset tidak tega melihat kekejaman ini terjadi. Dengan mengorbankan karirnya, dia menghubungi sebuah perusahaan yang biasa mengumpulkan bahan2 alami dari hutan Amazon untuk pembuatan obat.

Ketika para pakar riset dari Health Sciences Institute mendengar berita keajaiban Graviola, mereka mulai melakukan riset. Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang efektif.

The National Cancer Institute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. Hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel2 jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan internal dan tidak dipublikasikan.

Sejak 1976, Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang dilakukan oleh 20 Laboratorium Independence yang berbeda.

[]
 Suatu studi yang dipublikasikan oleh the Journal of Natural Products menyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam Graviola, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker Usus Besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan Adriamycin dan Terapi Kemo!

Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah: Graviola bisa menyeleksi memillih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh/terganggu . Graviola tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel2 reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh Terapi Kemo, sehingga timbul efek negatif: rasa mual dan rambut rontok.

Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara efektif, terutama sel kanker: Prostat, Pankreas, dan Paru2.

[]
Setelah selama kurang lebih 7 tahun tidak ada berita mengenai Graviola, akhirnya berita keajaiban ini pecah juga, melalui informasi dari lembaga2 tsb.diatas.

Pasokan terbatas ekstrak Graviola yang dibudidayakan dan dipanen oleh orang2 pribumi Brazil , kini bisa diperoleh di Amerika.

[]

Kisah lengkap tentang Graviola, dimana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat dijumpai dalam Beyond Chemotherapy: New Cancer Killers, Safe as Mother’s milk, sebagai free special bonus terbitan Health Sciences Institute. 

Sekarang anda tahu manfaat buah sirsak yang luar biasa ini. Rasanya manis2 kecut menyegarkan. Buah alami 100% tanpa efek samping apapun.Sebar luaskan kabar baik ini kepada keluarga, saudara, sahabat,dan teman yang anda kasihi.


So, since you know it now you can help a friend in need by letting him know or just drink some sour sop juice yourself as prevention from time to time.  The taste is not bad after all.  It's completely natural and definitely has no s id e effects. If you have the space, plant one in your garden.

The other parts of the tree are also useful.

The next time you have a fruit juice, ask for a sour sop.

Jumat, 25 Mei 2012

Sakit, Penyakit Dan Obat......

Sakit, Penyakit Dan Obat......

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam mengatakan 'setiap penyakit ada obatnya, kecuali menjadi tua dan mati' yang tidak ada obatnya. Tersebutlah tentang penyakit yang sudah sejak lama aku derita, asam urat. Sudah sejak tahun 1986 ketika pertama sekali aku mulai mengenal penyakit ini. Telah kulalui periode demi periode dengan obat demi obat yang pernah aku konsumsi dan alhamdulillah berhasil menyembuhkan untuk sementara. Ada sementara yang cukup panjang kurun waktunya, ada sementara yang relatif pendek. Pernah aku mengggunakan obat buatan Cina, pernah pula menggunakan daun sambung nyawa yang tumbuh di halaman. Kedua-duanya itu untuk jangka waktu bertahun-tahun sampai akhirnya dia, obat itu berubah menjadi tidak mujarab lagi.

Sejak tahun 2004, aku tidak punya pilihan obat yang meyakinkan lagi. Sebelumnya selama lebih dari lima tahun beberapa lembar daun sambung nyawa setiap pagi cukup memadai untuk menangkal gangguan asam urat. Tidak punya pilihan karena obat dari dokter tidak cocok. Aku alergi, timbul sariawan luar biasa kalau minum ziluric atau alupurinol dari dokter. Akhirnya hanya bisa minum obat penghilang rasa sakit dan berusaha menjaga benar makanan yang akan dikonsumsi. Karena pengaruh buruk dari makanan yang mengandung asam purin itu semakin cepat saja reaksinya. Ada yang dalam bilangan jam sejak aku salah makan, kaki langsung bengkak dan sakit luar biasa.

Bermacam-macam jenis obat (umumnya obat-obat tradisional atau herbal), yang dianjurkan teman-teman pernah aku coba. Aku pernah mencoba habatussaudah dan madu, teh tiansi, ekstrak sidaguri, ada pula herbal dari India (yang ketika aku coba, aku malah sakit dan tidak bisa beranjak dari tempat tidur beberapa hari, katanya memang begitu cara bekerja obat tersebut). Pernah pula mencoba air kelapa hijau dengan jeruk nipis, putik pepaya  disiram air mendidih. Ada pula sebangsa daun-daunan perdu yang aku tidak tahu namanya, digodok dengan air panas juga. 

Hasilnya boleh dikatakan tidak ada. Sedikit saja aku mencoba memakan gulai bersantan, atau kaldu daging, kaki langsung terasa sakit dalam jarak waktu tidak terlalu lama. Sangat prihatinlah. Makanan yang relatif aman, sesuai dengan petunjuk dokter hanyalah telor atau daging ayam. Kalau terus-terusan hanya makan telor dan daging ayam, timbul juga keinginan untuk coba-coba. Dan setiap kali coba-coba akibatnya langsung terasa.

Kira-kira sebulan yang lalu seorang tetangga memberi tahu istriku untuk mencoba satu jenis obat tradisional untuk mengobati jari tangannya yang kaku dan sakit jika ditekuk. Namanya daun binahong. Jamu daun binahong, dikemas dalam kapsul dan dibungkus dalam sachet. Obat itu didaftar di Kementerian Kesehatan (tertulis di bungkusnya) dan dijual di apotik. Komposisinya, daun binahong, ginseng dan jahe (juga tertulis dibungkusnya). Istriku langsung merasa sehat sesudah meminum dua kapsul dalam satu bungkus tersebut dan bercerita kepadaku. Aku membaca di bungkusnya bahwa obat tersebut adalah obat asam urat. Aku coba mencari informasi di google tentang daun binahong dan aku temukan bahwa daun tersebut memang dikenal sebagai tanaman obat, meski aku sendiri tidak mengenalnya.

Aku coba meminumnya, dua kapsul sesudah makan malam. Allahu Akbar... sudah sebulan ini aku merasa tidak ada gangguan nyeri linu di kaki. Alhamdulillah, mudah-mudahan obat ini memang diizinkan Allah untuk mengurangi dan menyembuhkan penyakit asam uratku. 

Bagi yang menderita sam urat, coba pulalah. Mudah-mudahan manjur pula.

****                                                                                            

Rabu, 23 Mei 2012

Sebuah Kenangan Masa Kanak-kanak

Sebuah Kenangan Masa Kanak-kanak........

 
Jalan Lambau di Bukit Tinggi
Ke kiri sebelum simpang Mandiangin
SR 11 – 12 di ujung sekali
Ditempuh oto, bendi dan kereta angin

Di sebuah rumah sederhana
Di seberang sekolah pertanian
Di sana kediaman keluarga ayahanda
Bersama istri, anak dan kemenakan

Damai sentosa saja awalnya
Lingkungan nyaman tak terpemanai
Aku dibonceng dengan sepeda
Ke taman kanak-kanak  di Atas Ngarai

Ketika umurku enam tahun
Ke SR 11 aku dimasukkan
Agustus lima tujuh bilangan tahun
Pergi sekolah berjalan sendirian

Ada yang berubah di lingkungan kami
Tiba-tiba menjadi lebih ramai
Banyak orang muda-muda datang kemari
Tidak ada mereka yang santai

Di penghujung tahun lima tujuh
Di jalan Lambau di Bukit Tinggi
Di bangunan sekolah berdinding buluh
Yang kini telah berubah fungsi

Tadinya sekolah pertanian
Sekarang berubah jadi asrama
Dahulunya balai penelitian
Kini kediaman banyak tentara

Berpuluh banyaknya anak muda
Bertubuh kekar  penuh semangat
Berseragam hijau bertopi waja
Berlatih keras bermandi keringat

Latihan bertempur dengan senjata
Beradu sangkur bergerak cepat
Kami menonton dengan seksama
Abang-abang itu berlatih dengan giat

Sang waktu berjalan jua
Memasuki lima puluh delapan
Kami semakin terbiasa
Melihat tentara dalam latihan

Ayah bercerita tentang perang
Itu sebabnya banyak tentara
Bagiku tidaklah terlalu terang
Perang itu apa maksudnya

Suatu hari di sebelah pagi
Aku baru pulang sekolah
Sedang bermain berlari-lari
Tiba-tiba terdengar suara memecah

Berpuluh kapal terbang datang menderu
Entah dari mana saja datangnya
Aku melihat mata terpaku
Pemandangan yang sangat mempesona

Tidak berapa lama kemudian
Terdengar bunyi berdentam-dentam
Pesawat ternyata melepas tembakan
Suara mesinnya berderam-deram

Aku memandang dengan terpukau
Mata kecilku sungguh terperangah
Tidak ku dengar nenek menghimbau
Menyuruhku masuk ke dalam rumah

Yang aku ingat di malamnya
Radio Ralin tak lagi berbunyi
Tak seperti hari sebelumnya
Tak terdengar lagi suara nyanyi

Beberapa sore sesudah itu
Di jalan Lambau terlihat sibuk
Banyak otobus tegak menunggu
Tentara naik terbungkuk-bungkuk
 
Bus Himsar dan GON berbaris panjang
Menuju ke timur mereka mengarah
Asrama pertanian berubah lengang
Jalan Lambau pun terasa berubah

Tak lama pula kemudian
Sebuah Landrover dibawa singgah
Ayah membawa kami sekalian
Ke kampung Koto Tuo kami berhijrah

Otak kecilku mencatat rapi
Setiap peristiwa dan kejadian
Di kampung kami tidaklah sepi
Banyak teman sepermainan

Mulai ku mengerti tentang perang
Sekarang ayah jarang di rumah
Beliau lebih banyak berada di Kamang
Di sana beliau bersama anak buah

Ayah pulang setiap Kamis
Kepadaku beliau selalu berpesan
Carikan telor ayam dan kelikis
Daun bunga putih tolong remaskan

Hari Kamis bulan Zulhijjah
Sehari sebelum riraya haji
Aku menanti dengan gelisah
Tak kunjung datang yang kami nanti

Esok harinya datang berita
Mengharubirukan segenap famili
Ayahku sayang sudah tiada
Kemarin Kamis beliau pergi

Hari Kamis itu hari mengirik
Bersama pasukan di sawah dunsanak
Seselesai kerja rencana balik
Ke Koto Tuo melihat anak

Terdengar derum oto di kejauhan
Pertanda tentara pusat sedang mendekat
Semua anak buah beliau ingatkan
Agar menghindar ke lain tempat


Soalnya bukan apa-apa
Senjata mereka tinggal di rumah
Lebih baik menghindar saja
Pergi menjauh dari sawah

Sedangkan diri beliau seorang
Duduk bersunyi di dalam pondok
Tak lama kemudian datang menghadang
Tentara pusat dalam kelompok

Seorang anak buah mengintai jauh
Menyimak apa yang kejadian
Sampai gemetar sebatang tubuh
Hendak menolong tiada kekuatan

Anak buah itu yang bercerita
Ayahku berkelahi dengan berani
Dua tiga tentara dilawannya
Sebelum senjata mereka sempat berbunyi

Secara ringkas itulah takdir
Di sana rupanya akhir hayatnya
Pergulatan ayah jadi berakhir
Dua peluru menembus tubuhnya

Beliau dimakamkan malam itu juga
Menangis haru sanak kemenakan
Beliau syahid orang kampung kira
Dishalatkan lalu langsung dimakamkan

Tinggallah kami bersama ibu
Ketika perang terus berlangsung
Banyak korban di masa itu
Sebagian besar anak muda kampung

Lebih setengah abad yang lalu
Masih saja segar dalam ingatan
Aku masih sangat kecil waktu itu
Pengalaman masa perang tak terlupakan 

*****