Senin, 20 Juni 2011

Gerhana Bulan

Gerhana Bulan

Hari Selasa pagi pekan yang lalu, ketika sedang menuju ke tempat kerja, aku menerima sebuah pesan singkat, mengingatkan bahwa hari Kamis malam akan terjadi gerhana bulan. Pengirimnya adalah Ketua Pengurus mesjid. Maksudnya mengingatkanku untuk bersama-sama melaksanakan shalat gerhana. Karena biasanya, setiap kali terjadi gerhana kami melakukan shalat khusuf itu di mesjid.

Aku terperangah. Masalahnya, aku akan ikut rombongan rapat yang akan dilaksanakan di Bandung dan kami akan berangkat hari Kamis sore. Tentulah aku tidak akan bisa ikut shalat bersama jamaah. Aku tidak segera menjawab pesan singkat itu. Sore harinya, sesudah shalat maghrib, aku sampaikan rencana kepergianku itu dan mengingatkan agar menghubungi salah satu ustad untuk memimpin shalat gerhana tersebut. Aku tidak tahu apakah ustad itu jadi dihubungi.

Hari Rabu, secara kebetulan aku membaca informasi tentang gerhana bulan tersebut yang ternyata akan terjadi malam Kamis (bukan Kamis malam). Lhah, kalau begitu insya Allah aku bisa ikut. Sore hari Rabu itu aku di tempat bekerja sampai maghrib karena kami menyiapkan bahan-bahan rapat yang akan dibawa besok sore. Sebelum maghrib aku hubungi  Ketua Pengurus mesjid untuk memberi tahu bahwa insya Allah aku bisa ikut shalat malam nanti dan agar diumumkan kepada jamaah mesjid.

Sesudah shalat maghrib aku langsung pulang. Ternyata lalu lintas sangat lancar. Jam tujuh kurang seperempat aku sampai di rumah dan bisa ikut shalat isya di mesjid. Kembali kami beritahukan rencana shalat khusuf yang insya Allah akan dilaksanakan sesudah jam tiga pagi.

Pada jam yang disepakati itu aku dan istriku berangkat ke mesjid. Alhamdulillah sudah hadir cukup banyak jamaah. Kami shalat khusuf, shalat dengan empat kali rukuk dan empat kali sujud dengan membaca ayat yang lumayan panjang. Dulu sekali, beberapa belas tahun yang lalu, ketika aku mengajak jamaah untuk melakukan shalat seperti ini, aku membaca (sambil memegang) mushaf. Menamatkan surat al Baqarah dalam rangkaian shalat itu dalam waktu sekitar dua jam. Shalat selama dan sepanjang itu ternyata agak memberatkan bagi kebanyakan jamaah sehingga tidak banyak yang mau ikut. Terakhir-terakhir ini kami shalat dengan membaca juz pertama atau juz terakhir tanpa memegang mushaf. Shalat itu diselesaikan dalam waktu hampir satu jam.

Sesudah shalat aku sampaikan khutbah ringkas. Tentang fenomena gerhana yang adalah salah satu bukti ke-Maha Kuasaan Allah. Dan kita dituntun oleh Rasulullah SAW untuk mengerjakan shalat (gerhana) pada saat terjadinya gerhana itu. Bukan untuk ditafsirkan macam-macam dan bukan pula untuk sekedar ditonton.

*****   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar