Minggu, 13 Februari 2011

Iklan Beriming-iming

Dasar Iklan

Entah kenapa aku sangat tidak suka dengan iklan beriming-iming. Seperti iklan beberapa buah bank besar. Dengan aneka hadiah yang diiming-imingkan agar orang mau menabung ke bank mereka. Antara bank yang satu dengan bank yang lain juga saling jor-joran. Aku geuleuh saja melihatnya. Penyebabnya mungkin karena banyak di antara masyarakat memang senang dengan metoda iming-iming itu. Apa lagi kalau menyaksikan ada orang yang dikenal benar-benar mendapatkan hadiah seperti yang dijanjikan. Seperti mobil, atau motor atau barang-barang berharga lainnya. Makin penasaran deh para penabung dan berlomba-lomba menambah tabungannya. Ya bagus-bagus saja memang, karena orang jadi rajin menabung. 
   
Yang biasa menjanjikan hadiah juga (seperti yang ditayangkan iklan di televisi) adalah pedagang properti. Jual rumah dapat hadiah pesawat televisi gede. Atau hadiah kulkas gede. Atau hadiah lainnya. Meskipun ini jelas agak pintar-pintaran saja. Harga rumahnya dinaikkan sedikit lalu kelebihan harga itu dikembalikan dalam bentuk hadiah. Iklan sebuah produk properti lebih terang-terangan dengan menaikkan harga ini. Iklan yang dipasang tanggal 11 ditambahi peringatan bahwa harga naik mulai tanggal 12. Jadi segeralah beli hari itu juga. Maunya...

Iming-iming tidak melulu dengan hadiah-hadiah besar. Banyak juga iming-iming dengan janji memperoleh sesuatu tapi sambil mengancam. Kalau tidak menggunakan produk yang diiklankan maka 'semua' orang beresiko kehilangan entah apa saja dari tubuhnya. Seolah-olah dulu sebelum produk yang diiklankan itu muncul kehidupan orang banyak pada nelongso semua. Banyak iklan yang seperti ini, seperti iklan produk susu, iklan shampoo, iklan pemutih kulit, iklan minuman berkhasiat.
  
Iklan iming-iming yang memperlihatkan seorang anak muda dalam keadaan setengah mati, lalu jadi hidup utuh kembali sesudah mengkonsumsi produk minuman tertentu. Iklan seperti ini rasanya sangat tidak bermutu karena membodohi calon pembeli secara keterlaluan. Tapi entahlah, mungkin itu pendapatku saja, karena kenyataannya iklan seperti itu masih sering saja muncul di layar televisi. 

*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar