Rabu, 02 Februari 2011

Hujan Dan Tahun Baru Imlek

Bisakah Hujan Dialirkan?

'Mungkin kita bisa membuat kegiatan itu hari Rabu nanti saja, pak. Kan pas libur,' usul seseorang.

'Wah..... Jangan hari itu. Itu hari tahun baru Cina. (Biasanya) pasti hujan,' jawab yang lain.   

'Siapa yang memastikan bahwa pada hari tahun baru Imlek pasti hujan?' sergah yang lain.

Ada yang berkeyakinan, karena pengalaman, katanya, bahwa setiap hari tahun baru Imlek pasti hujan. Karena menurut kepercayaan orang Cina, konon, hujan itu adalah pembawa rezeki, dan awal tahun yang tidak diguyur hujan alamat di tahun itu nanti rezeki akan seret. Inilah bagian dari kemusyrikan itu, meramalkan (dan meyakini) bahwa yang akan terjadi satu tahun ke depan ditandai oleh hujan sehari. Seolah-olah hujan sehari itulah yang jadi pembawa rezeki. Padahal rezeki itu Allah yang mengaturnya.

'Tapi, beneran lho.  Setiap hari tahun baru Imlek pasti hujan.....' 

Nah, lho. 

Setan akan ikut campur ketika di hati manusia sudah ada 'syak'. Sudah ada bibit keyakinan tentang sesuatu. Dan setan akan menggiring agar 'syak wasangka' itu berubah menjadi sebuah keyakinan yang lebih padu. 

Seorang teman (teman lama sejak masih kuliah) bercerita bahwa dia mendapat tugas dari almarhum ayahnya agar setiap tanggal 1 Muharam, (dia menyebutnya tanggal 1 Suro), memandikan keris pusaka yang disimpan di langit-langit rumahnya. Pernah dia tidak melakukan tugas itu, lalu katanya, keris itu berlaga-laga (mungkin sesama keris atau mungkin dengan benda lain) yang membuat dia takut, sehingga segera melakukan ritual seperti pesan ayahnya. Dan hal itu diceritakannya kepadaku, sekalian untuk mintak pendapat. 

Aku menertawakannya, sambil mengatakan bagaimana mungkin, dia percaya begitu saja dengan hal-hal seperti itu. Dia malahan ngotot, bahwa dia benar-benar jadi saksi, ketika mendengar keris itu berlaga. Lalu aku katakan, bukankah keris itu benda mati? Apakah mungkin benda mati bisa bergerak sendiri? Katanya, keris itu keris pusaka. Mungkin ada yang menungguinya dan sang penunggu itu marah ketika kebiasaan memandikannya terlupakan. Kamu sudah hampir benar, kataku. Ada makhluk lain, penunggu, yang mengingatkan agar ritual memandikan keris itu dilakukan. Siapa makhluk itu? Dia adalah makhluk yang tidak terlihat oleh mata kita. Makhluk halus. Dalam Islam makhluk halus, atau makhluk gaib yang tidak terlihat itu bisa malaikat dan bisa juga jin. Malaikat adalah makhluk Allah yang tidak akan menggoda dan menyesatkan manusia tetapi ada dari golongan jin yang sangat berkepentingan untuk menggoda dan menyesatkan manusia.  

Jadi maksudmu? tanyanya penasaran. Maksudnya, karena kau memang ada bibit-bibit untuk percaya dengan kesaktian keris, jin ini berusaha agar kepercayaanmu itu terpelihara dan kamu senantiasa mematuhi aturannya. Karena kalau tidak dia akan ngamuk (keris diperlaga-lagakannya) dan kau takut. Dia mulai agak faham. Aku tidak tahu apakah sesudah obrolan kami itu dia masih tetap setia memandikan keris pada waktunya atau tidak. 

Lalu apa hubungannya dengan hujan di tahun baru Imlek?   
  
Bisakah kita mengalirkan air yang tergenang? Bisa. Kita bisa membuat parit, menyambung pipa dan sebagainya. Bisakah kita membuat hujan? Bisa juga, dengan sedikit tenaga dan usaha, misalnya dengan menaburkan serbuk garam di udara agar serbuk itu mengikat uap air sehingga menjadi tetes-tetes air dan menjadi hujan. Tapi tidak ada orang yang sebegitu isengnya untuk membuat hujan buatan di hari-hari tertentu. Bisakah jin melakukannya? Aku merasa yakin bahwa jin berkemampuan melakukannya. Agar hari tahun baru diguyur hujan. Agar orang percaya dengan ramalannya. Agar orang mendahului sesuatu yang belum ditetapkan Allah seperti rezekinya yang akan datang.  Setelah dia percaya, jatuhlah dia kepada kemusyrikan.

Wallahu a'lam. 
  
 *****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar