Sabtu, 14 Juli 2012

Hitam Putih


Hitam Putih

Ketika mengamati sesuatu secara sepintas, betapa sering kita terjebak oleh pandangan yang sempit. Kita dengan mudah menyimpulkan dengan sederhana. Warna sesuatu itu hanya dua macam saja. Kalau bukan hitam, ya putih. Padahal di antara hitam dan putih Allah menempatkan banyak sekali variasi warna. Begitu kita amati dengan sungguh-sungguh, kita lihat bahwa ada warna putih, putih pucat, putih abu-abu, putih kehitaman, abu-abu, hitam dan seterusnya. Selalu  begitu.

Begitu juga ketika kita mengamati  manusia. Tidak mungkin kita mengkategorikan  mereka menjadi  manusia baik dan manusia jahat secara sempit. Setiap manusia mempunyai variasi sifat-sifat yang sangat beragam pula. Dalam baiknya, ada keburukan. Dalam keburukannya, ada kebaikan. Apalagi kalau yang kita amati kumpulan manusia. Adalah sangat gegabah untuk mengatakan suku ANU terdiri dari kumpulan orang baik-baik saja. Sementara suku INI adalah kumpulan orang-orang jahat semua. Dalam satu kelompok orang mungkin ada suatu kecenderungan untuk ‘hampir serupa’, tapi pasti tidak akan ada yang serupa seratus persen.

Tidak mungkin kita mengatakan bahwa semua orang Minang adalah orang Islam yang taat. Atau semua orang Minang itu berbakat dagang yang handal. Sebagaimana tidak mungkin kita mengatakan orang  Batak Toba semuanya penganut Kristen yang fanatik. Atau kita katakan semua orang Batak itu berwatak keras dan berbicara kasar. Jelas sekali lagi bahwa ada rentangan variasi kualitas dalam kumpulan orang-orang tersebut. Kita bisa mengatakan kebanyakannya, umumnya, tapi nilai absolut dari kebanyakannya atau umumnya itu tidak mungkin kita definisikan secara hitam putih.

Di samping itu, dalam suatu kumpulan atau kelompok, sangat biasa terdapat ada anggota kelompok yang di luar kebiasaan. Ada yang cacad. Atau sebaliknya, ada yang istimewa sekali keindahannya.

Seorang teman menyangkal bahwa ada orang Minang yang murtad, berpindah agama atau keluar dari Islam. Apakah setiap orang Minang (kembali lagi), penganut agama Islam yang taat semua? Jelas tidak. Dalam hal keimanan, juga sangat panjang rentang variasinya. Ada di antara mereka yang sangat taat, sangat bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintah agama. Kebalikannya ada juga yang tidak perduli sama sekali dengan agama. Shalat tidak, puasa tidak, membayar zakat tidak. Dan yang seperti itu juga  ada di tengah masyarakat Minang. Jadi, seandainya yang seperti ini ‘terpeleset’ aqidahnya, berobah dia jadi murtad, adalah sangat mungkin saja terjadi.

Ada pula orang yang merasa sangat risih dengan berita bahwa di kalangan keluarga kerajaan Arab Saudi ada yang tidak taat. Yang suka menghambur-hamburkan uang dan hidup berfoya-foya. Padahal mereka anggota keluarga dari penjaga dua tempat suci umat Islam. Arab Saudi, dalam pikiran sementara orang harusnya steril dari hal-hal yang bersifat negatif. Dari hal-hal yang melanggar ketentuan hukum Islam. Keluarga rajanya, masyarakatnya dan semua orang yang datang ke Tanah Haram seyogianya adalah orang-orang suci belaka.  Ini pun jelas tidak mungkin. Tidak ada yang dapat menjamin seperti itu.

Adalah merupakan ketetapan Allah bahwa manusia itu bermacam ragam sifat dan keadaannya. Ada yang dapat petunjuk dan ada yang dibiarkan sesat oleh Allah. Barangsiapa yang ditunjuki Allah, tiada siapa pun yang akan menggagalkan petunjuk Allah tersebut. Begitu pula, barang siapa yang dibiarkan sesat oleh Allah tidak ada siapa pun yang dapat membimbingnya untuk mendapat petunjuk. Allah jelaskan hal yang seperti itu dengan bukti nyata kepada kita yang mau beriman. Kalau Allah akan membiarkan sesat, istri Nabi sekalipun dibiarkan-Nya tersesat seperti istri Nabi Nuh dan istri  Nabi Luth. Sebaliknya, kalau Allah memberikan hidayah, bahkan istri Fir’aun pun diberi petunjuk oleh Allah.

Mudah-mudahan kita termasuk ke dalam golongan hamba-hamba Allah yang diberi-Nya petunjuk, yang mampu menempatkan diri kita masing-masing di bawah naungan ridha-Nya. Mudah-mudahan Allah mengampuni dosa-dosa kita yang tidak kita ketahui banyaknya. Yang sengaja ataupun yang tidak sengaja kita melakukannya.

****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar