Jumat, 08 Februari 2013

Antara Rezeki Dan Keberkahan

Antara Rezeki Dan Keberkahan
 
Tersebutlah kisah seorang artis. Terbingung-bingung orang memperhatikan banyak dan mudahnya baginya mendapatkan rezeki. Tidak terlihat dia sebagai pekerja keras. Tidak terlihat keahliannya yang khusus. Rasanya, segala sesuatu pada dirinya biasa-biasa saja. Tapi rezekinya melimpah ruah. Demikianlah kalau Allah akan memberikan rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Ini sebuah contoh sederhana. Ada juga orang yang memang punya keahlian khusus. Dijualnya keahliannya itu. Kemudian banyak rezekinya mengalir dengan sebab kemampuannya tersebut. Disebabkan keahliannya itu. 

Dalam skala yang agak berbeda, ada suatu negeri yang diberikan oleh Allah banyak sekali rahmat. Banyak sekali pemberian. Baik yang keluar dari lautnya maupun dari perut buminya. Yang menjadikan negeri itu sangat makmur. Meskipun kemarin-kemarin negeri itu dikenal sebagai sebuah negeri kumuh dan terkebelakang saja. Begitulah kalau Allah berkehendak.  

Namun, ada perbedaan mencolok antara rahmat atau pemberian Allah dengan keberkahan yang juga datang dari Allah. Ada dan sering terlihat, sesuatu yang melimpah ruah itu ternyata tidak diiringi oleh keberkahan. Sehingga yang terjadi kemudian adalah kesusahan. Kehinaan. Penderitaan. Ada orang kaya. Apa yang tidak bisa dibelinya. Apa yang tidak mungkin dicapainya. Karena uangnya melimpah ruah. Tapi ternyata kenikmatan yang diberikan kepadanya sangat sedikit. Makan tidak bisa sembarang makan karena penyakitnya menyuruh banyak sekali berpantang. Pergi tidak bisa sembarang pergi karena bepergian dan berkendaraan membawa derita luar biasa baginya. 

Kita ambil lagi contoh seorang pesohor. Berlindak-lindak uang masuk. Semua gerakannya, semua bagian tubuhnya bisa dinilai dan menghasilkan uang. Macam-macam yang dibelinya dengan uangnya yang banyak itu. Sampai suatu saat dia mengkonsumsi barang yang membawa mudharat teruk kepada dirinya. Tiba-tiba berubah suasana serba mudah dan rezeki melimpah tadi itu. Sepertinya rezeki yang banyak itu tidak disertai keberkahan dari Allah.

Timbul pertanyaan. Bilakah keberkahan itu diberikan Allah? Nah inilah jawaban Allah di dalam surah Al A'raaf (surah ke 7) ayat 96; 'Jika penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, sesungguhnya Kami bukakan keberkahan kepada mereka dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami. Lalu Kami siksa mereka karena perbuatan mereka.' 

Sangat gamblang dan jelas. Sejelas kedaan negeri kita yang subur dan kaya dengan laut luas dan beragam isinya. Berlimpah ruah rezeki. Tapi dikurangi Allah keberkahan karena tingkah laku dan perbuatan 'kita'. Seandainya saja kita mengambil pelajaran dari hal yang demikian.

*****                                                                                                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar