Jumat, 25 Februari 2011

Mana Yang Benar?

Sebuah Pertanyaan; Mana Yang Benar?

Seorang ibu-ibu anggota jamaah mesjid kami bertanya kepadaku. 'Mana yang lebih utama berhaji atau berumrah?' Begitu mula-mula pertanyaannya. Aku menduga ada sesuatu di balik pertanyaan yang tidak biasa-biasanya ini. 'Kenapa ibu bertanya seperti itu?' tanyaku sebelum menjawab. 'Begini,' katanya menjelaskan. 'Anak saya berniat mau pergi umrah. Padahal dia belum pergi haji. Saya menasihatkan agar dia berniat dan berusaha untuk pergi berhaji dulu. Karena haji itu rukun agama. Kan lebih baik biaya untuk pergi umrah itu disimpan dulu saja dan nanti kalau sudah cukup, gunakan langsung untuk mengerjakan ibadah haji.' Begitu dia menyarankan kepada anaknya. Dan lalu dia menanya pendapatku.

Aku mencoba menjawab diplomatis. 'Ibu benar, tapi anak ibu juga tidak salah, kataku.' 'Lho! Kok bisa begitu?' Dia terheran-heran. Aku coba menjelaskan.

'Haji sebagai rukun agama adalah benar. Tapi pelaksanaannya ditentukan waktunya. Sementara waktu pelaksanaan umrah lebih bebas. Ditambah pula sekarang, seseorang harus antri untuk berangkat haji karena jumlah calon jemaahnya jauh melebihi kuota yang diizinkan pemerintah Arab Saudi. Orang yang baru mendaftar sekarang mungkin baru bisa berangkat empat sampai lima tahun mendatang. Anak ibu rupanya punya kesempatan untuk berumrah sekarang. Biarlah dia berangkat umrah dulu. Banyak juga orang sesudah pengalaman berumrah semakin menggebu-gebu keinginannya untuk pergi berhaji. Mudah-mudahan sepulang dari ibadah umrah nanti, dia termasuk yang seperti itu, aku mencoba menjelaskan panjang lebar.'

Ibu itu mulai agak faham kelihatannya. Tapi masih juga bertanya. 'Tidakkah dia termasuk mendahulukan yang sunat ketimbang yang wajib yang bahkan rukun agama?' tanyanya. 'Ya, tapi itu tidak terlarang. Bahkan Rasulullah SAW juga mengerjakan perjalanan umrah, sebelum beliau mengerjakan ibadah haji pada tahun yang lain.'

Barulah ibu itu puas.......

****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar