Minggu, 23 September 2012

Berjalan Tanpa Banyak Rencana

Berjalan Tanpa Banyak Rencana

Dimulai dengan rencana untuk beristirahat sedikit. Untuk mengambil cuti agak seminggu. Karena sejak bekerja kembali satu setengah tahun yang lalu, aku boleh dikatakan tidak pernah beristirahat. Tidak pernah cuti. Lalu aku putuskan untuk mengambil hari libur. Hari Jum'at kemarin, lepas tengah hari (paginya masih masuk kantor), aku dan istri berangkat ke bandara Soeta. Jam setengah empat sore berangkat menuju Padang. Dari bandara Minangkabau kami langsung menuju Bukit Tinggi dengan mobil yang sudah aku pesan sebelumnya. Malamnya jam setengah sepuluh malam kami sampai di Bukit Tinggi. 

Pagi Sabtu kemarin mampir di rumah adik ipar. Dia mengajak berjalan-jalan ke Painan, yang adalah kampung istrinya. Kami langsung setuju dan akan berangkat hari Minggu pagi. Adik ipar ini berangkat lebih dahulu, hari Sabtu sore. Istriku menghubungi kakaknya di Sawahlunto, menanyakan apakah mereka berminat ikut. Jawabannya adalah iya, asal disinggahi. 

Tadi pagi kami berangkat jam enam dari Bukit Tinggi menuju Sawahlunto. Jam delapan sampai di sana. Mereka sudah siap. Jam setengah sembilan berangkat dari Sawahlunto, melalui Solok. Melalui Sitinjau Lauik yang sebagian jalannya sedang dicor, sehingga lalu lintas agak tersendat. 

Menyetir di kampung halaman ini menyenangkan. Jalan mulus dan lalu lintas lancar. Mobil sewaan adalah mobil kecil yang lumayan nyaman. Satu-satunya komplain istriku karena kami dibekali hanya dengan sebuah kaset lagu dangdut. Tapi hal itu tidak perlu jadi masalah. Tinggal dimatikan saja kalau tidak suka. 

Ada rombongan kemenakan ikut dari Padang. Dua keluarga kemenakan dengan anak-anak mereka. Jadi sekarang kami ada di dua mobil. Kami meneruskan perjalanan dari Padang, terus menuju Painan melalui Bungus. Di Bungus kami makan siang di sebuah kedai nasi. Ada hidangan gulai kepala ikan. Tampak menyelera. Tapi sayang rasanya kurang istimewa. Lalu kami meneruskan perjalanan ke kampung Koto Barapak, kampung yang dituju. Adik ipar dan istrinya sudah menunggu di sana. Kami beramah tamah sebentar, lalu meneruskan perjalanan ke pantai Cerocok. 

Pantai Cerocok ini cukup rancak. Kemenakan dan cucu-cucu bermain-main dengan gembira. Kami di pantai ini sekitar satu jam. Tidak bersama-lama karena kami akan kembali ke Sawahlunto sore ini juga. 

Hari ini perjalanan ditempuh tanpa banyak rencana.

*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar