Jumat, 27 Februari 2015

Mujur Sepanjang Hari, Malang Sekejap Mata

Mujur Sepanjang Hari, Malang Sekejap Mata  

Allah Ta'ala berfirman; 'Setiap musibah yang menimpa seseorang adalah dengan izin Allah (sesuai dengan sunah-Nya). Barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.' (Surah At Taghaabun ayat 11).   

Kejadian-kejadian berikut dialami oleh orang-orang yang aku kenal.

Bapak G, biasa membersihkan saringan ac di kamarnya. Pekerjaan ringan, mencabut saringan udara yang biasanya ditutupi oleh debu, untuk dibersihkan debunya. Sudah rutin dan berulang kali dia kerjakan. Dia siapkan tangga lipat stainless steel, lalu naik ke atas tangga tersebut untuk mencabut saringan udara ac. Namun kali ini, entah bagaimana kejadiannya, istrinya mendengar suara berdebum. Ketika istrinya bergegas melihat ke kamar, bapak G sudah tergeletak di lantai. Sudah tidak ada. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun.     

Bapak M memarkir mobilnya di pinggir jalan karena dia akan mampir membeli sesuatu di kedai di seberang jalan. Sebelum melintas, menoleh dulu ke kiri dan ke kanan, memperhatikan kalau-kalau ada kendaraan lain yang akan berlalu. Tiba-tiba saja sebuah sepeda motor dengan kecepatan tinggi datang menerjang. Bapak M kena terjang dan terpental jatuh. Tidak sadar sejak saat itu. Dibawa ke rumah sakit dan dirawat berminggu-minggu sampai akhirnya dijemput malaikat maut.

Saudara A. Ikut pertandingan bulu tangkis antar RW. Dia seorang yang biasa berolah raga. Bertubuh atletis. Bulu tangkis adalah olah raga kegemarannya dan dia memang jago. Pertandingan seru sekali. Penonton bersorak-sorak gembira memberi semangat. Pertandingan itu dimenangkan oleh saudara A. Seusai pertandingan dia duduk beristirahat di pinggir lapangan. Tiba-tiba, A yang gagah itu terkulai lemah. Nafasnya memburu sebentar. Orang masih berpikir untuk melakukan pertolongan pertama, dia sudah berlalu. Begitu cepat.

Kemarin seorang kerabat yang tinggal di rantau jauh berbagi cerita melalui alat komunikasi hape. Awalnya dengan senda gurau biasa saja. Tapi kemudian dia mengatakan bahwa saat ini dia sedang terkapar di tempat tidur. Ketika aku bertanya apa yang terjadi, dia memberi tahu bahwa dia mendapat musibah beberapa hari yang lalu. Tergelincir dari tangga kecil yang digunakan ketika sedang membersihkan lemari es. Jatuh terhenyak dan akibatnya tidak sanggup berdiri.

Kejadian seperti di atas sering saja terjadi. Tidak disangka-sangka. Itulah yang dalam mamangan Melayu disebut 'mujur sepanjang hari, malang sekejap mata.'  Kalau malang yang akan datang, tanpa pemberitahuan apa-apa datang saja dia. Yang ketika terjadi harusnya disikapi dengan iman. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun. Kita datang dari Allah dan kita akan kembali kepada-Nya. Yang terjadi atas diri kita itu sudah merupakan ketetapan-Nya dan kita menerimanya dengan sabar dan tawakkal. Tidak perlu berkeluh kesah dan menyesal-nyesali peruntungan dengan mengatakan, 'coba kalau tadi aku tidak melakukan ini, tentu tidak akan begini'. Ungkapan seperti itu sedikitpun tidak akan menyelesaikan masalah. 

Dan hal yang sama dapat menimpa siapa saja kalau Allah kehendaki. Peringatannya, selalulah mawas diri dan memelihara iman kepada Allah. Seandainya musibah fatal menimpa, mudah-mudahan kita mengakhiri kehidupan ini dengan husnul khaatimah.

****                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar