Sabtu, 10 November 2012

Senantiasalah Minta Perlindungan Allah!

Senantiasalah Minta Perlindungan Allah! 

Tidak saja ketika akan membaca Al Quran kita disuruh untuk minta perlindungan Allah (dari godaan syetan yang dirajam). Banyak sekali peringatan Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam agar kita senantiasa meminta perlindungan kepada Allah. Sebuah contoh saja, beliau  shalallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan supaya kita, diujung shalat sebelum mengucapkan salam, membaca: Allahumma inni a'uudzubika min 'adzzaabi jahannam wa min adzzabil qabri, wa min fitnaatil mahyaa wal mamaati wa min fitnati masihiddajjaal. (Wahai Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahanam dan siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati dan dari fitnah masihiddajjal).  

Mintalah senantiasa perlindungan Allah subhanahu wa ta'ala atas hal-hal tersebut. Bayangkan betapa dahsyatnya siksa jahanam. Siksa dengan rasa sakit bukan main sakit dirasakan terus menerus. Ada yang dalam waktu tertentu, ada yang dalam waktu selama-lamanya. Dalam waktu tertentu itu pun hendaklah disadari bahwa satu hari ukuran akhirat setara ukurannya dengan seribu tahun kehidupan dunia. Seandainya kita disiksa hanya satu hari saja, sama nilai waktunya dengan seribu tahun dunia. Seandainya kita pernah mengalami sakitnya jari karena terjepit pintu yang kemudian terasa bersenut-senut sepanjang malam, maka siksa di neraka jahanam itu jauh lebih dahsyat dari rasa sakit terjepit pintu. Dan waktunya tidak hanya sepanjang malam tetapi berketerusan sampai seribu tahun dunia untuk satu hari akhirat. Bagaimana kalau satu tahun akhirat? Tinggal dihitung sendiri. Oleh sebab itulah Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam mengingatkan kita untuk minta perlindungan dari siksa jahannam itu.

Begitu juga dengan siksa kubur. Kepada kita orang yang beriman diingatkan bahwa nanti di alam kubur, akan datang kepada kita dua malaikat, Mungkar dan Nankir namanya, akan menyoal kita. Apabila kita tidak mampu menjawab pertanyaan kedua malaikat Allah tersebut maka kita akan disiksa. Siksa berkepanjangan sampai hari berbangkit. Dan tentu saja sesudah itu nanti di hari perhitungan kita akan dihadapkan lagi kepada pengadilan Allah. Pengadilan yang seadil-adilnya, yang tidak ada satu hal pun tersembunyi. Jika kita di pihak yang terbukti bersalah, yang berdosa dan tidak terampuni maka kita akan dimasukkan ke dalam siksa jahannam yang kita bahas di atas tadi. Sangat pantaslah kita meminta dengan bersungguh-sungguh kepada Allah agar terhindar dari siksa kubur tersebut.

Lalu meminta perlindungan dari fitnah. Fitnah hidup dan mati. Banyak sekali fitnah ini di sekeliling kita. Baik yang sepertinya suatu kebaikan, kemuliaan, kesenangan dunia ataupun sebaliknya yang berupa keburukan, kehinaan dan kesulitan hidup. Allah ingatkan kita bahwa 'Sesungguhnya harta kalian dan anak-anak kalian adalah fitnah, padahal di sisi Allah ada pahala yang besar.' (Surah At Taghabuun (64) ayat 15). 

Dikatakan fitnah hidup karena dia dapat menimpa kita ketika kita masih hidup. Fitnah apa saja. Kadang-kadang melalu harta. Kadang-kadang melalui anak. Kadang-kadang melalui istri, melalui sanak saudara. Terlihat seolah-olah kebaikan padahal dianya keburukan. Harta banyak, terlihat menyenangkan padahal dia bisa menimbulkan bencana. Diusut orang dari mana datangnya harta. Bagaimana memperoleh harta. Kemudian terbukti bahwa harta itu didapatkan dengan cara-cara yang tidak halal. Dibuktikan orang dan diseret orang kita ke penjara. Seperti itulah fitnah dunia. Seperti itu fitnah melalui harta. Melalui anak? Melalui istri? Melalui saudara? Dijadikan tidak nyaman kehadiran dan keadaan anak, isri ataupun saudara itu dalam kehidupan. Datang masalah silih berganti. Itulah semuanya fitnah dunia.

Atau pandai kita bermain. Bisa kita menutupi mata semua orang sehingga tidak ada yang tahu dengan asal usul harta kita. Bisa semua orang tidak mempermasalahkan dari mana datangnya. Tapi dibelakang kita, sepeninggal kita ternyata terbongkar juga. Tahu juga orang bahwa harta itu adalah hasil kejahatan kita. Meskipun kita sudah mati, fitnah itu tetap menimpa kita. Jadi kutukan orang yang masih hidup dan jadi siksa bagi kita di alam kubur.   

Terakhir dari fitnah masihiddajjal. Di akhir zaman (mungkin saja sekarang ini sudah bahagian dari akhir zaman) akah hadir dajjal yang kerjanya merusak, membuat bencana dan menyesatkan. Digiringnya siapa yang dapat dan mau digiring untuk memutarbalikkan nilai-nilai kehidupan. Yang baik dibuatnya supaya terlihat buruk. Yang buruk dan jahat supaya terlihat indah dan menyenangkan. Siapa pun yang mau mengikutinya akan diajaknya untuk mendurhakai Allah dan mengabdi kepadanya saja. Para ulama yang menafsirkan bahwa dajjal itu adalah suatu sosok, yang akan muncul di akhir zaman. Yang mampu mengalahkannya nanti adalah Nabi Isa 'alaihissallam yang akan diturunkan kembali ke muka bumi oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Nabi Isa akan membunuh dajjal itu. Tapi ada pula sebagian ulama yang memahami bahwa dajjal itu adalah sebuah kekuatan (entah negara, entah kelompok) yang mengerjakan amalan seperti disebut di atas. Menganggap baik segala keburukan dan menganggap buruk segala kebaikan. Wallahu a'lam.

Sangatlah pantas kalau kita memohon pertolongan Allah dari fitnah dajjal tersebut. Agar kita mampu membedakan yang hak dengan yang batil. Agar kita mengikuti yang benar yang datang dari petunjuk Allah serta meninggalkan yang batil, yang Allah perintahkan kita untuk menjauhinya.

*****                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar