Sabtu, 08 Agustus 2015

Gadget

Gadget 

Seorang teman mengirim cerita melalui Whatsapp, tentang sepasang kanak-kanak yang mengeluh karena tidak lagi mendapat perhatian memadai dari orangtuanya. Pasalnya, kedua orang tua itu selalu sibuk dengan gadget smartphone mereka. Pada saat di meja makan, di waktu semua anggota keluarga hadir, tangan mereka itu tetap tidak lepas dari sang gadget. Tidak ada omongan di antara mereka, tapi wajah ayah dan ibu selalu terlihat serius. Kadang-kadang bahkan mereka tersenyum atau tertawa sendiri. Kalau kanak-kanak itu bertanya, jawabannya hanya ah, ih, uh dan tidak jarang malahan kena marah.

Begitu memang gambaran banyak orang tua sekarang. Sibuk dengan gadget. Dengan permainan. Permainan ini dalam bahasa kampungku disebut 'pamenan'. Biasanya yang senang dengan permainan alias pamenan alias gadget itu adalah kanak-kanak. Jenis permainan itu memang semakin bervariasi sehingga yang menyukainya tidak lagi terbatas pada usia kanak-kanak saja. Kenapa orang sampai tergila-gila menggunakan gadget? Ada yang dengan lugu menjawab karena teknologi canggih ini baru ada sekarang. Dulu ketika kita masih kanak-kanak belum ada benda seperti ini.

Tidak jarang kesibukan sendiri-sendiri itu berlanjut sampai ke kamar tidur. Suami istri itu berada di tempat tidur yang sama, sama-sama memegang smartphone masing-masing, tapi dengan kesibukan yang berbeda. Yang satu sedang chatting dengan temannya di balik bumi, yang lain sedang membaca status teman facebook yang berada di seberang pulau. Gadget itu benar-benar telah menjadikan yang jauh jadi sangat dekat dan pada waktu bersamaan menjadikan yang sangat dekat menjadi jauh sekali.

Gadget smartphone memang semakin canggih dari sehari ke sehari. Apa saja bisa diintip melalui alat ini. Sebanyak yang baik, sebanyak itu pula yang tidak baik. Berita, cerita, hiburan, pengajian, gossip. Setiap orang bahkan bisa saling berbagi informasi audio visual dengan sangat mudahnya. Jepret sebuah momen atau kejadian atau pemandangan lalu dengan sekali klik berikutnya informasi itu bisa dikirim ke segenap pelosok dunia.   

Menggunakan gadget ada nilai positifnya kalau kita pandai memanfaatkannya dengan baik. Tapi banyak pula nilai negatifnya kalau kita terlalu kecanduan sehingga lupa dengan diri sendiri. Lupa bahwa kita adalah orang tua, yang diperlukan anak-anak untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang. Lupa bahwa kita adalah pasangan hidup, sebagai suami atau istri, yang tidak seharusnya lebih sibuk bersenda gurau dengan seseorang di tempat yang jauh sementara pasangan kita di samping tidak dianggap sama sekali. 

Jadi, ya berpandai-pandailah dalam menyikapi dan menggunakan produk kemajuan teknologi ini.

****                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar