Selasa, 24 September 2019

Kembalinya Surat-surat Kendaraan

Kembalinya Surat-surat Kendaraan   

Termasuk yang lenyap digondol maling adalah 3 buah BPKB yang disimpan di dalam safety box. Safety box itu terletak dalam lemari yang terkunci di kamar yang terkunci. Dan semua kunci-kunci itu dirusak maling dengan brutal. Ada sebuah laci dalam lemari itu yang isinya dihamburkan di tempat tidur. Safety box yang ukurannya tidak terlalu besar dibawa si maling.

Segera setelah mengetahui kejadian kemalingan itu anak sulung kami menghubungi adikku yang tinggal tidak terlalu jauh dari komplek kami. Dan tentu saja segera memberitahu petugas satpam dan ketua RW. Ketua RW menghubungi polisi di polsek Pondok Gede. Cukup ramai yang datang ke rumah kami di sore hari kejadian itu. Aku sempat berbicara dengan beberapa dari mereka di telepon. Aku hanya berpesan agar pintu masuk rumah diperbaiki sebisanya. Dan kusuruh agar si mang yang menjaga rumah agar tidur di dalam rumah utama saja malam itu, bukan di kamarnya di bagian belakang rumah. Dia menolak dan bahkan mengatakan akan berjaga di teras rumah sepanjang malam nanti. Dan benar-benar dia lakukan.

Setelah kami kembali sampai di rumah adikku mengingatkan untuk pergi membuat laporan polisi (yang harus dilakukan olehku atau istriku). Akhirnya istriku dan si Bungsu yang pergi ke kantor polisi untuk membuat laporan tersebut, ditemani adikku.

Surat laporan kehilangan (kemalingan) itu diperlukan untuk mengurus pengganti BPKB yang hilang. Adikku bercerita tentang pembuatan BPKB yang harus dilakukan secermat mungkin karena berbagai pertimbangan. Dan aku sudah bersiap-siap untuk mengurusnya dengan bantuan adikku itu.

Di suatu sore dua hari kemudian aku yang sedang berada di kamar tidur kami mendengar istriku sedang berbicara (ngobrol) dengan seorang laki-laki di depan rumah. Aku keluar mendatangi mereka. Istriku menjelaskan bahwa si mas ini (orang itu) datang mengantarkan dua buah BPKB mobil kami. Aku sangat terkejut mendengarnya. Aku mengajak orang itu masuk ke rumah untuk berbincang-bincang. Dia menjelaskan bahwa dia adalah seorang petugas keamanan di sebuah pabrik di Cikarang dan mendapatkan dua BPKB itu dari temannya yang bekerja di bengkel, menceritakan bahwa temannya ini mendapatkan BPKB tersebut di tempat dia membeli barang bekas di Jatinegara. Dia memeriksa BPKB tersebut dan menemukan alamat pemiliknya lalu mengatakan kepada temannya yang menemukan itu bahwa dia biasa melewati daerah Jatibening dan karenanya akan mengembalikannya ke pemiliknya. 

Aku sungguh terheran-heran mendengar ceritanya. Masih ada tanda tanya di hatiku apakah ada modus tertentu di balik semua ini. Si mas yang mengaku berasal dari Timor, berkali-kali mengucapkan alhamdulillah, insya Allah dalam obrolan kami, mengundangku untuk bertanya apakah dia seorang Muslim. Dan dia jawab iya, dia Muslim. Dan ditambahkannya bahwa apa yang dilakukan benar-benar lillahi ta'ala. Aku mulai kagum kepadanya. 

Aku jelaskan bahwa kami baru saja kemalingan dan BPKB itu disimpan di safety box yang digondol maling. Sebenarnya ada 3 BPKB. Dia bilang benar, yang satunya BPKB sepeda motor masih dipegang oleh temannya yang menemukannya itu. Dia berjanji akan mengambil BPKB motor itu dan mengantarkannya dan juga akan mengajak temannya itu datang. 

Aku tambah terkesima. Aku katakan, insya Allah kalau dia datang lagi membawakan BPKB motor aku akan memberinya hadiah sebagai ungkapan terima kasih. Dia bilang, nggak usah. Kalau bapak mau serahkan saja ke mesjid, begitu katanya. Aku semakin kagum. Dia segera pamit mohon diri dan mengulangi janjinya akan mengantar BPKB yang satu lagi.

****
                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar