Sabtu, 29 Oktober 2011

Makhluk Halus

Makhluk Halus

Seorang teman bertanya tentang sesuatu yang ganjil. Sesuatu yang sama sekali tidak terpikirkan olehku. Pertanyaannya begini; 'Bagaimana hukumnya mengusir atau memindahkan makhluk halus?' Nah! Bagaimana ini menjawabnya? Aku ajak yang bertanya itu berdiskusi. Apa yang dimaksud sebagai makhluk halus itu. Tapi dia sendiri juga ragu. Dia hanya menjawab, pokoknya makhluk halus. Seperti yang kadang-kadang ditayangkan televisi itu, lho. Seperti makhluk yang kadang-kadang menampakkan diri dan kehadirannya biasa disebut penampakan. Begitu katanya.

Dalam Islam  makhluk yang tidak bisa dilihat dengan indera biasa itu dikenal sebagai malaikat dan jin. Malaikat punya keterikatan langsung dengan manusia. Ada malaikat yang ditugaskan Allah untuk mengawasi dan mencatat setiap perbuatan manusia, baik atau buruk. Itulah malaikat Raqib dan 'Atid. Tapi jarang atau mungkin hampir tidak ada manusia yang merasakan keterikatannya dengan kedua malaikat tersebut. Sedangkan jin adalah makhluk yang diciptakan Allah untuk melalui ujian dari Allah, untuk menghambakan diri mereka kepada Allah, lalu dinilai seberapa patuh 'dia' dalam menghambakan diri tersebut. Firman Allah dalam al Quran, 'Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia itu kecuali untuk menyembah kepada-Ku.'

Lalu ada di antara jin itu yang namanya iblis (lihat surah Al Kahfi (18) ayat 50). Itulah si pembangkang Allah, yang berjanji akan menyesatkan anak cucu Adam agar tidak mengikuti jalan Allah. Kalau iblis dendam dan berjanji akan menjerumuskan umat manusia ke jalan yang sesat, jin secara keseluruhan, punya dunianya sendiri. Mereka tidak 'terlalu' berkepentingan dengan manusia, kecuali dengan manusia-manusia yang ingin berurusan dengan mereka (baca surah Jin (72) ayat 6).

Bagi manusia yang merasa berkepentingan dengan jin, mereka (jin) adakalanya mau 'terang-terangan' menipu manusia. Ini yang dikenal secara umum sebagai hantu, sebagai gendruwo, sebagai tuyul atau apa saja namanya. Tapi bagi manusia yang tidak mau berurusan dengan mereka, jin juga tidak berkepentingan untuk berurusan dengannya. Dimensi jin berbeda dengan manusia. Alamnya juga berbeda. Mereka ada yang beriman dan ada yang kafir. Seperti kita baca di surah Jin ayat-ayat pertama, ada di antara mereka yang beriman dengan al Quran dan memeluk Islam. 

Karena dimensi dan alamnya yang berbeda itu, tidak ada perlunya kita mengkhawatirkan mereka. Mungkin saja dia tinggal dalam dimensinya, dalam alamnya di pekarangan kita. Mungkin saja dia ikut berjamaah bersama kita ketika shalat di mesjid. Tapi mereka tidak mengganggu dan tidak merugikan kita. Kenapa mesti pusing harus mengusir dan memindahkan mereka. Lagi pula, dengan cara apa mereka akan dipindahkan? Kemana mereka akan dipindahkan? Bagaimana kita dapat menjamin bahwa mereka akan menerima saja seandainya kita mampu pun memindahkan mereka?

Ada orang yang seolah-olah mendemonstrasikan bahwa  mereka berhasil memasukkan jin ke dalam botol. Seolah-olah jin itu  bisa dikurung sampai tidak bisa keluar dari dalam botol. Agaknya cerita seperti itu hanya untuk difahami sebagai sesuatu yang di luar logika saja dan sulit dibuktikan. Dan tidak ada pula gunanya untuk dibuktikan. 

*****                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar