Sifat Seorang Munafik di dalam Shalatnya, Adakah Dalam Diri Saya?
- Diterbitkan pada Minggu, 20 Januari 2013 19:34
بسم الله الرحمن الرحيم, الحمد لله رب العالمين وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين, أما بعد:
Saudaraku seiman…
Sebagaimana diketahui bahwa kaum munafik diancam oleh Allah dengan mendapat siksa di dalam Neraka Jahannam!
Sebagaimana diketahui bahwa kaum munafik diancam oleh Allah dengan mendapat siksa di dalam Neraka Jahannam!
{وَعَدَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا هِيَ حَسْبُهُمْ وَلَعَنَهُمُ اللَّهُ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُقِيمٌ} [التوبة: 68]
Artinya: “Allah mengancam orang-orang
munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka
Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka; dan
Allah melaknati mereka; dan bagi mereka azab yang kekal.” QS. At Taubah:
68.
Salah satu penyebabnya adalah sikap mereka yang sangat buruk di dalam perihal shalat.
Saudaraku seiman…Di bawah ini sifat buruk kaum munafik terhadap shalatnya:
1. Kaum munafik merasa berat dalam mengerjakan shalat.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « لَيْسَ صَلاَةٌ أَثْقَلَ عَلَى الْمُنَافِقِينَ مِنَ الْفَجْرِ وَالْعِشَاءِ » .
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak
ada shalat yang paling berat atas kaum munafik dari shalat Shubuh dan
Isya’.” HR. Bukhari dan Muslim.
2. Kaum munafik tidak menghadiri shalat berjamaah
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا وَمَا يَتَخَلَّفُ عَنْهَا إِلاَّ مُنَافِقٌ مَعْلُومُ النِّفَاقِ.
Artinya: “Abdullah bin Mas’ud
radhiyallahu ‘anhu berkata: “Sungguh aku telah melihat kami (yaitu para
shahabat radhiyallahu ‘anhum), tidak ada yang absen darinya (shalat
berjamaah), kecuali seorang munafik yang dikenal kemunafikannya.” HR.
Muslim.
عَنْ أَبِى عُمَيْرِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ عُمَومَةٍ لَهُ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « لاَ يَشْهَدُهُمَا مُنَافِقٌ ». يَعْنِى صَلاَةَ الصُّبْحِ وَالْعِشَاءِ. قَالَ أَبُو بِشْرٍ يَعْنِى لاَ يُوَاظِبُ عَلَيْهِمَا.
Artinya: “Abu Umair bin Anas
meriwayatkan dari pamannya yang mempunyaipershahabatan dengan Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasalam, ia meriwayatkan bahwa Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak menghadiri kedua
(shalat shubuh dan isya secara berjamaah)nya seoranvg munafik.”
Maksudnya adalah shalat shubuh dan shalay Isya’, berkata Abu Bisyr:
maksudnya adalah tidak selalu menghadiri kedua shalat itu.
3. Kaum munafik mengakhirkan shalat ashar sehingga matahari mau terbenam
4. Kaum munafik shalatnya terlalu cepat, tidak thuma’ninah seperti burung memakan makanannya
5. Kaum munafik tidak mengingat Allah di dalam shalatnya kecuali sedikit
عَنِ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « تِلْكَ صَلاَةُ الْمُنَافِقِ يَجْلِسُ يَرْقُبُ الشَّمْسَ حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَىِ الشَّيْطَانِ قَامَ فَنَقَرَهَا أَرْبَعًا لاَ يَذْكُرُ اللَّهَ فِيهَا إِلاَّ قَلِيلاً ».
Artinya: “Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Itu adalah shalatnya seorang munafik, ia duduk
menunggu matahari, sehingga jika matahari tersebut terletak antar dua
tanduk setan (mau terbenam), maka ia bangun (shalat) ia shalat dengan
cepat sebanyak empat rakaat, tidak menyebut/mengingat Allah di dalamnya
kecuali sedikit sekali.” HR. Muslim.
6. Kaum munafik malas ketika mendirikan shalat
7. Kaum munafik riya’ di dalam shalatnya
7. Kaum munafik riya’ di dalam shalatnya
{ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا} [النساء: 142]
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang
munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan
apabila mereka berdiri untuk salat mereka berdiri dengan malas. Mereka
bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka
menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” QS. An NIsa’: 142
{وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَى وَلَا يُنْفِقُونَ إِلَّا وَهُمْ كَارِهُونَ} [التوبة: 54]
Artinya: “Dan mereka tidak mengerjakan salat melainkan dengan malas. Dan tidaklah mereka menafkahkan hartanya melainkan dengan rasa enggan.” QS. At Taubah : 54
Ditulis oleh Ahmad Zainuddin
Ahad, 8 Rabiul Awwal 1434H, Dammam KSA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar