Sabtu, 21 Mei 2011

Ai Pi Ei

I P A 

Ini adalah singkatan dari Indonesian Petroleum Association, sebuah organisasi yang didirikan 40 tahun yang lalu, ketika usaha eksplorasi minyak oleh perusahaan-perusahaan asing sedang-sedang mulai marak di negeri ini. Nah, para penanam modal asing itu, membentuk organisasi ini yang bekerja sama dengan badan pengelola bisnis minyak di Indonesia (Pertamina, Lemigas dan sebagainya) dan termasuk dengan badan-badan pemerintah sejak dari kementerian sampai direktorat-direktorat di bawahnya. Organisasi ini biasa melakukan pertemuan tahunan (annual convention) yang selalu mengambil tempat di Jakarta Convention Center. Tidak tanggung-tanggung, di jaman babeh Harto dulu, selalu beliau sendirilah yang membuka pertemuan tahunan tersebut secara resmi.

Pertemuan tahunan itu biasanya berlangsung tiga hari. Pada kesempatan itu diadakan pameran oleh masing-masing perusahaan minyak berikut perusahaan-perusahaan pendukung usaha eksplorasi minyak, presentasi ilmiah yang berhubungan dengan pekerjaan eksplorasi dan pengembangan (development) industri minyak serta panel diskusi yang dihadiri petinggi-petinggi sampai setingkat menteri yang memberikan sumbang saran, komentar, kritik dalam kelangsungan usaha perminyakan di Indonesia. Peserta yang datang pada setiap pertemuan ilmiah tahunan itu beribu-ribu orang dari berpuluh-puluh perusahaan bahkan ada yang datang dari luar negeri. Mereka hadir tumpleg-bleg untuk berbagi pengalaman, berdiskusi, berbagi informasi di samping tentu saja untuk sekedar bertemu kangen. Maklumlah, ada mantan teman sekolah yang sekarang bekerja di Medan, di Pakan Baru, di Singapura, di Kuala Lumpur, di Balikpapan, di Sorong dan sebagainya. Pada waktu itulah saling bertemu.

Selama tiga hari sejak tanggal 18 Mai yang lalu digelar pertemuan tahunan yang ke 35 (ada beberapa tahun kegiatan itu tidak bisa dilaksanakan). Aku yang sudah absen dari menghadirinya sejak tahun 2007 kemarin ikut lagi. Suasananya masih seperti dulu-dulu itu. Ramai sekali. Bahkan pada acara penutupan, ketua panitia melaporkan bahwa jumlah peserta tahun ini memecah rekor yakni mencapai 9000 orang. Selama tiga hari berturut-turut aku menghadiri diskusi panel yang dihadiri oleh petinggi-petinggi dunia minyak Indonesia. Ada direktur Pertamina, direktur BPMIgas, direktur-direktur entah apa lagi, anggota DPR serta CEO perusahaan-perusahaan asing. Apa saja yang mereka bahas? Umumnya adalah masalah eksplorasi minyak dan gas di negeri ini. Yang menurut mereka harusnya masih bisa ditingkatkan untuk mencari cadangan baru tapi (seolah-olah) terkendala oleh beberapa hal seperti perizinan dan peraturan daerah akibat otonomi daerah. Ada yang menyarankan agar gas yang diproduksi jangan lagi diekspor (dijual ke luar negeri) karena kebutuhan dalam negeri untuk keperluan industri sedang meningkat pesat. Ada bau-bau beradunya kepentingan antara fihak pemerintah, fihak perusahaan penyedia minyak dan gas dan para pengguna gas. Industri minyak dan gas itu memang masih terhitung industri yang melibatkan banyak sekali modal (uang), oleh karenanya menimbulkan persaingan kepentingan. 

Terlepas dari pembicaraan-pembicaraan ilmiyah bercampur politik dagang itu, bagiku cukup menarik untuk kembali ikut hadir di forum 'ramai-ramai' seperti ini. Kemarin bahkan untuk pertama kalinya aku ikut shalat Jumat di tengah pelaksanaan pertemuan tahunan seperti ini, di sebuah ruangan yang disediakan khusus oleh penyelenggara dan dihadiri oleh ribuan jamaah. Alhamdulillah, kita ini (ternyata) masih orang-orang yang mengingat Allah. Mudah-mudahan usaha perminyakan di negeri ini tidak melulu untuk kepentingan bisnis para pengusaha minyak saja, tapi masih menyisakan sisi-sisi ibadah dan mengingat Allah.  

*****         

2 komentar:

  1. Elsa juga dateng kemarin Paktuo, tapi gak tau kalau ada Paktuo juga. Iya, selalu ramai seperti taun2 sebelumnya. Selain sebagai ajang update teknologi2 baru juga ajang temu kangen sesama teman2 yang bekerja di industri migas. Seru!:D

    BalasHapus
  2. He..he..he.. pak tuo juga ga lihat Elsa......

    BalasHapus