Selasa, 24 September 2019

BPKB Itu Kembali Lengkap

BPKB Itu Kembali Lengkap  

Sore berikutnya si mas orang Timor itu datang kembali. Kali ini berdua dengan temannya, si penemu BPKB. Mereka membawa BPKB sepeda motor yang kemarin dijanjikan. Jadi ketiga BPKB itu lengkap sekarang.

Temannya yang pekerja bengkel itu bercerita. Bahwa dia mempunyai hobi membeli benda-benda bekas, biasanya berupa hiasan atau barang mainan,  di pasar loak di Jatinegara. Barang-barang bekas itu nanti akan diperbaikinya untuk dijual kembali. Di Jatinegara ada pasar barang-barang seperti itu yang dibuka di akhir malam menjelang pagi. Pasar itu remang-remang di bawah sinar lampu jalan yang seadanya dan dia menggunakan senter dari hape untuk mengamati jika ada barang yang menarik. Pagi itu dia menemukan kapal-kapalan dari kayu dan membelinya. Ukurannya agak besar. Dan dia meminta kantong untuk membungkusnya sebelum membawa pulang dengan sepeda motor. Si penjual memberikan sebuah kantong plastik besar. Kapal-kapalan itu dimasukkan ke dalam kantong plastik tersebut.

Siangnya kapal-kapalan itu dikeluarkannya dari bungkus kantong plastik. Dia kaget karena dalam kantong plastik itu ada tiga buah BPKB. Dia memeriksa BPKB tersebut dan menemukan bahwa ketiga BPKB itu masih aktif. Dia lalu menghubungi temannya si mas orang Timor, menceritakan tentang penemuannya itu. Si mas orang Timor datang ke bengkelnya di Tambun. Tidak lama mereka berunding, si mas ini mengatakan dia bersedia mengantar BPKB itu ke alamat pemiliknya di Jatibening, karena dia sering lewat di jalan Kalimalang dekat Jatibening itu. Hal itu yang mereka setujui berdua dan itu yang dilakukan. 

Begitu ceritanya.

Aku melongo mendengar cerita yang benar-benar mengagumkan itu. Kedua orang ini benar-benar orang baik. Seandainya mereka mau, rasa-rasanya BPKB itu mungkin bisa mereka jual. Hal itu tidak mereka lakukan bahkan sebaliknya mereka berpayah-payah mengantarkannya.  

Jadi kemungkinan yang terjadi adalah, si maling membelah paksa safety box, mengambil barang berharga di dalamnya, meninggalkan ketiga BPKB dan membuang atau menjual rongsokan safety box itu di tukang loak di Jatinegara.  

Aku telah menyiapkan sejumlah uang untuk kuserahkan sebagai hadiah kepada mereka. Si mas orang Timor menolaknya dan seperti yang dikatakannya kemarin dia minta agar uang itu disedekahkan saja ke mesjid. Aku  dengan bersungguh-sungguh meminta agar dia menerimanya dan seandainya dia mau silahkan dia menyedekahkannya. Alhamdulillah akhirnya dia mau menerima hadiah tersebut. Aku sangat berterimakasih kepada mereka berdua.

****          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar