Sabtu, 17 Agustus 2013

Mengingatkan Melalui Khutbah Jumat Kemarin

Mengingatkan Melalui Khutbah Kemarin

Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu kita telah selesai menjalankan ibadah Ramadhan. Mudah-mudahan rangkaian ibadah di bulan mulia itu berhasil meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kita. Tinggal sekarang mempertahankan nilai tambah yang kita peroleh itu (mudah-mudahan saja demikian adanya) untuk masa-masa ke hadapan. Allah mengingatkan kita, orang yang beriman agar bertaqwa kepada Alah dan memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk persiapan di hari akhirat esok, pada firman-Nya dalam surah Al Hasyr ayat ke 18; 'Wahai orang-orang beriman! Bertaqwalah kepada Allah. Dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Alah Maha Mengetahui apa yang kamu lakukan.' 

Hendaklah memperhatikan dan menghitung-hitung sudah seberapa kira-kira bekal yang disiapkan untuk dibawa ke akhirat. Kalaulah kita selama bulan Ramadhan kemarin berhasil mendapat nilai tambah, akankah kira-kira nilai pahala kita di sisi Allah sudah lebih berat dari nilai dosa? Karena Allah mengingatkan pula dalam surah Al Qariah ayat-ayat 6 sampai 9 yang artinya; 'Adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia dalam keadaan yang menyenangkan, dan orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempatnya di neraka hawiyah.'  Meski kita seorang Islam, kemudian ditimbang nilai pahala dan dosa lalu ternyata timbangan dosa yang lebih berat, niscaya akan dimasukkan Allah ke dalam neraka sebagai hukuman atas dosa-dosa kita. Siksa neraka itu bersangatan sakitnya, serta waktu akhirat itu sangat jauh beda lamanya dengan waktu dunia sekarang. Kalau sampai kita dimasukkan kesana sungguh itu adalah derita yang sangat berat.  Na'udzubillah.

Dan Allah ingatkan pula agar memelihara diri kita, bahkan anggota keluarga kita dari siksaan api neraka, dalam surah At Tahrim ayat 6; 'Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan anggota keluargamu dari siksa api neraka, yang bahan bakarnya manusia dan batu. Pengawal-pengawalnya adalah para malaikat yang kasar dan keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan mereka selalu patuh melakukan yang diperintahkan kepada mereka.'  Tidak ada kompromi, tidak ada basa-basi dengan malaikat penjaga neraka itu nanti. Kalau Allah perintahkan agar seseorang dilemparkan, dibenamkan ke dalam neraka, niscaya hal itulah yang akan dikerjakan oleh malaikat Malik, penjaga neraka tersebut.

Hendaklah kita memelihara diri dan ahli keluarga dari siksaan neraka itu. Ingatkan istri dan anak-anak tentang kewajiban mematuhi perintah Allah dan menjauhkan diri dari larangan Allah. Kita bertanggung jawab seperti yang diingatkan oleh Rasulullah shalallahu 'aaihi wa sallam, bahwa; 'Setiap kalian adalah pemimpin. Dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung-jawaban atas apa yang dipimpinnya.' Berhati-hati betul dalam memimpin anggota keuarga dan dalam membimbing mereka agar terhindar dari siksaan api neraka. Bukanlah pekerjaan mudah memimpin anggota keluarga untuk senantiasa berada di jalur keridhaan Allah. Berada dalam kelompok yang senantiasa memelihara keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. 

Bahkan Allah ingatkan bahwa anggota keluarga itu bisa menjadi musuh seperti yang diterangkan Allah dalam surah At Taghabuun ayat 14; ' Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka. Dan jika kamu memaafkan, berhati lapang dan mengampuni mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.' Ada di antara anggota keluarga itu yang menjadi musuh, menjadi pendorong dalam berbuat dosa. Menjadi pendorong dalam melalaikan perintah Allah. Atau bahkan tidak mau diajak untuk mematuhi ketetapan dan perintah Allah. Dan kita, orang-orang yang  beriman diingatkan untuk berhati-hati dalam memimpin mereka mengikuti agama Allah. Ingatkan mereka, dakwahi mereka dengan hati-hati dan berlapang dada.

Marilah kita berusaha bersungguh-sungguh mempersiapkan bekal untuk akhirat, berusaha agar timbangan kebaikan kita lebih berat dari timbangan keburukan kita. Mari kita ingatkan anggota keluarga kita untuk bersungguh-sungguh dalam beriman kepada Allah, agar kita terhindar dari siksa neraka Allah kelak di akhirat.

*****

                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar