Cara Kematian Tokoh Sekuler (Diedit Dari Era Muslim)
Kekhalifahan Utsmaniyah (Ottoman) berakhir di tahun 1924. Kekhalifahan yang sudah sangat lemah sesudah ikut sebagai pecundang dalam Perang Dunia I. Penguasa baru yang memukul gong kehancuran kekhalifahan tersebut adalah Kemal Attaturk, seorang penguasa yang merusak nilai-nilai Islam, membunuhi ulama-ulama dan memperkenalkan sistim pemerintahan sekuler di Turki.
Sesaat
setelah Kemal Attaturk menggantung tigapuluh ulama dan mengawasi
gerakan perlawanan dari kubu Muslim, ia mengatakan, 'Ketahuilah, saya dapat
membuat negara Turki menjadi negara demokrasi bila saya dapat hidup
lima belas tahun lagi. Tetapi jika saya mati sekarang, akan diperlukan waktu tiga generasi.' Begitulah Kamal Ataturk, selalu berlaku angkuh di atas tindakan
kekejaman dan anti agama dan penghancur kekhalifahan Turki. Kezhaliman dan pengkhianatan Kamal Ataturk dalam menghancurkan umat Islam di
Turki dilakukannya dengan sangat kejam. Sekiranya Kamal Ataturk ini lahir di zaman
adanya Rasulullah pada saat wahyu masih turun, sangat boleh jadi
namanya akan diabadikan seperti Firaun, Namrud dan Abu Lahab.
Tahukah anda , bagaimana siksaan Allah pada akhir hidupnya?
Cara kematian yang Allah telah datangkan kepada mereka yang zalim itu
teramat tragis sekali. Kematian merekapun teramat unik. Contohnya
Namrud, mati karena sakit kepala akibat dimasuki oleh seekor nyamuk
melalui telinganya. Setiap kali ia menjerit, dokter pribadinya
memerintahkan dipukul kepalanya untuk mengurangi kesakitannya. Setelah
lama bergelut dengan sakratul maut, akhirnya dia mati dalam keadaan
tersiksa dan terhina. Begitu juga dengan Firaun yang mati lemas di dalam
laut.
Jadi, tidaklah heran kalau Kamal Ataturk juga menerima pembalasan
yang setimpal dengan pembalasan yang diterima oleh Namrud dan Firaun.
Menurut sejarah dalam buku-buku biografinya, yang ditulis oleh para
pendukungnya, kematian Kemal dikarenakan akibat over dosis minuman
keras. Ditambah lagi dengan berbagai penyakit seperti penyakit kelamin,
malaria, sakit ginjal dan lever.
Dia meninggal dunia pada 10 November 1938. Kulit di tubuh
badannya rusak dengan cepat dan dĂganggu pula oleh penyakit gatal-gatal.
Dokter-dokter sudah memberi bermacam-macam salep untuk diusap pada
kakinya yang sudah banyak luka-luka karena tergaruk oleh kukunya.
Walaupun begitu dia masih sangat angkuh. Di akhir-akhir hayatnya, ketika menghadapi sakratulmaut, dia takut sekali berada
di istananya. Tubuhnya merasa panas maka dia ingin dibawa ke tengah
laut dengan kapalnya. Bila penyakitnya bertambah krisis, dia tidak
dapat menahan diri dari menjerit. Jeritan itu semakin kuat (hingga
kedengaran di sekeliling istana). Dia berteriak kesakitan dalam
sakratulmautnya dengan penuh azab di tengah-tengah laut.
Pada 29 September 1938 Kamal Ataturk mengalami koma selama 48 jam.
Pada 9 November, dia mengalami koma kali kedua. Dan sewaktu itulah
air dalam perutnya disedot keluar. Kemudian dia tidak sadarkan
diri selama 36 jam dan akhirnya meninggal dunia.
Cara kematiannya begitu menghinakan sekali. Begitu pula setelah
kematiannya. Mayatnya TIDAK dimandikan, tidak dikafankan, tidak
disembahyangkan dan tidak dikebumikan dengan segera seperti ajaran Islam. Tetapi sebaliknya, mayatnya diawetkan dan
diletakkan di ruang takhta di Istana Dolmabahce selama 9 hari 9 malam.
Setelah 9 hari, barulah mayatnya disembahyangkan, itupun setelah
didesak oleh seorang adik perempuannya. Kemudian mayatnya dipindahkan ke Ankara dan dipertontonkan di hadapan Grand National
Assembly Building. Pada 21 November, dipindahkan pula ke sebuah tempat
sementara di Museum Etnografi di Ankara yang berdekatan gedung parlemen.
Lima belas tahun kemudian yaitu pada tahun 1953, barulah mayatnya
diletakkan di sebuah bukit di Ankara. Mayat Ataturk tidak pernah
dikebumikan. Tiada tanah yang layak untuk menjadi kuburnya.
Begitulah cara Allah memberikan azab untuk para penentangNya di dunia
ini… Semoga para penzalim (yang masih diberikan kehidupan oleh Allah
SWT) terhadap umat Islam dapat segera bertaubat dan berubah menjadi
pendukung dan pembela Din Islam ini… Aaamiin ya Robbal Alamin. (ikh/may)
****
****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar