Minggu, 30 Maret 2014

Cara Kematian Tokoh Sekuler (Diedit Dari Era Muslim)

Cara Kematian Tokoh Sekuler  (Diedit Dari Era Muslim)

Kekhalifahan Utsmaniyah (Ottoman) berakhir di tahun 1924. Kekhalifahan yang sudah sangat lemah sesudah ikut sebagai pecundang dalam Perang Dunia I. Penguasa baru yang memukul gong kehancuran kekhalifahan tersebut adalah Kemal Attaturk, seorang penguasa yang merusak nilai-nilai Islam, membunuhi ulama-ulama dan memperkenalkan sistim pemerintahan sekuler di Turki.

Sesaat setelah Kemal Attaturk menggantung tigapuluh ulama dan mengawasi gerakan perlawanan dari kubu Muslim, ia mengatakan, 'Ketahuilah, saya dapat membuat negara Turki menjadi negara demokrasi bila saya dapat hidup lima belas tahun lagi. Tetapi jika saya mati sekarang, akan diperlukan waktu tiga generasi.' Begitulah Kamal Ataturk, selalu berlaku angkuh di atas tindakan kekejaman dan anti agama dan penghancur kekhalifahan Turki. Kezhaliman dan pengkhianatan Kamal Ataturk dalam menghancurkan umat Islam di Turki dilakukannya dengan sangat  kejam. Sekiranya Kamal Ataturk ini lahir di zaman adanya Rasulullah pada saat wahyu masih turun, sangat boleh jadi namanya akan diabadikan seperti Firaun, Namrud dan Abu Lahab.

Tahukah anda , bagaimana siksaan Allah pada akhir hidupnya?

Cara kematian yang Allah telah datangkan kepada mereka yang zalim itu teramat tragis sekali. Kematian merekapun teramat unik. Contohnya Namrud, mati karena sakit kepala akibat dimasuki oleh seekor nyamuk melalui telinganya. Setiap kali ia menjerit, dokter pribadinya memerintahkan dipukul kepalanya untuk mengurangi kesakitannya. Setelah lama bergelut dengan sakratul maut, akhirnya dia mati dalam keadaan tersiksa dan terhina. Begitu juga dengan Firaun yang mati lemas di dalam laut.

Jadi, tidaklah  heran kalau Kamal Ataturk juga menerima pembalasan yang setimpal dengan pembalasan yang diterima oleh Namrud dan Firaun.

Menurut sejarah dalam buku-buku biografinya, yang ditulis  oleh para pendukungnya, kematian Kemal dikarenakan akibat over dosis  minuman keras. Ditambah lagi dengan berbagai penyakit  seperti penyakit kelamin, malaria, sakit ginjal dan lever.

Dia meninggal dunia pada 10 November 1938. Kulit di tubuh badannya rusak dengan cepat dan dĂ­ganggu pula oleh penyakit gatal-gatal. Dokter-dokter sudah memberi bermacam-macam salep untuk diusap pada kakinya yang sudah banyak luka-luka karena tergaruk oleh kukunya. Walaupun begitu dia masih sangat angkuh. Di akhir-akhir hayatnya, ketika menghadapi sakratulmaut, dia takut sekali berada di istananya. Tubuhnya merasa panas maka dia ingin dibawa ke tengah laut dengan kapalnya. Bila penyakitnya bertambah krisis, dia tidak dapat menahan diri dari menjerit. Jeritan itu semakin kuat (hingga kedengaran di sekeliling istana). Dia berteriak kesakitan dalam sakratulmautnya dengan penuh azab di tengah-tengah laut.

Pada 29 September 1938 Kamal Ataturk mengalami koma selama 48 jam. Pada 9 November, dia mengalami koma kali kedua. Dan sewaktu itulah air dalam perutnya disedot keluar. Kemudian dia tidak sadarkan diri selama 36 jam dan akhirnya  meninggal dunia.

Cara kematiannya begitu menghinakan sekali. Begitu pula setelah kematiannya. Mayatnya TIDAK dimandikan, tidak dikafankan, tidak disembahyangkan dan tidak dikebumikan dengan segera seperti ajaran Islam. Tetapi sebaliknya, mayatnya diawetkan dan diletakkan di ruang takhta di Istana Dolmabahce selama 9 hari 9 malam.

Setelah 9 hari, barulah mayatnya disembahyangkan, itupun setelah didesak oleh seorang adik perempuannya. Kemudian mayatnya dipindahkan ke Ankara dan dipertontonkan di hadapan Grand National Assembly Building. Pada 21 November, dipindahkan pula ke sebuah tempat sementara di Museum Etnografi di Ankara yang berdekatan  gedung parlemen.

Lima belas tahun kemudian yaitu pada tahun 1953, barulah mayatnya diletakkan di sebuah bukit di Ankara. Mayat Ataturk tidak pernah dikebumikan.  Tiada tanah yang layak untuk menjadi kuburnya.

Begitulah cara Allah memberikan azab untuk para penentangNya di dunia ini… Semoga para penzalim (yang masih diberikan kehidupan oleh Allah SWT) terhadap umat Islam dapat segera bertaubat dan berubah menjadi pendukung dan pembela Din Islam ini… Aaamiin ya Robbal Alamin. (ikh/may)

****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar