Selasa, 08 Juli 2014

Sesudah Hari ini (Tanggal 9 Juli) Lalu Apa?

Sesudah Hari Ini (Tanggal 9 Juli) Lalu Apa? 

Untuk bagian barat negeri ini, kira-kira 20 menit lagi sejak aku mulai mengetik tulisan ini  maka acara coblos mencoblos sudah akan selesai. Setelah itu tentu dilanjutkan dengan menghitung hasilnya. Sampai saat ini, hanya Allah saja yang tahu, kepada siapa pimpinan negeri seperempat milyar manusia ini akan diserahkan-Nya. Yang tadi ikut mencoblos, tidak seorangpun yang tahu. Insya Allah di petang hari nanti mulailah akan kelihatan bayang-bayangnya. Roman-romannya. Siapa kira-kira yang akan keluar sebagai 'pemenang'. Padahal seandainya dia tahu betapa beratnya tanggung jawab yang dipikulnya di hadapan Allah, mungkin dia menampik jadi pemenang.

Setelah itu? Negeri ini akan mempunyai pemimpin yang baru. Presiden baru yang akan menggantikan pak SBY. Pergantiannya sendiri baru akan dilaksanakan nanti di bulan Oktober. Akankah ada perubahan mendasar buat kehidupan rakyat banyak dengan hadirnya presiden baru? Wallahu a'lam. Tapi paling tidak tentu begitu harapan kita. Mungkin harapan banyak orang. Bagaimana realisasinya nanti? Biarlah kita sama-sama berdoa, kiranya Allah tetapkan pemenang pemilihan ini 'dia' yang akan membawa perbaikan itu. Siapapun 'dia' di antara kedua calon yang sampai saat ini masih misteri untuk kita. 

Telah hampir selesai acara besar itu. Acara gegap gempita yang menggiring banyak orang kepada dua kubu yang saling berseberangan dengan penuh semangat. Menjunjung dan mengelu-elukan pilihan idolanya sambil menginjak dan menistakan lawan dari idolanya. Inilah pemandangan yang rasa-rasanya baru sekali ini terlihat. Betapa fanatiknya sebagian pendukung dengan pilihannya. Fanatik yang sangat mencengangkan. Kalau ada yang mengeritik atau menunjukkan kekurangan sang idola, maka dibelanya habis-habisan. 

Entah gejala apa pula ini. Sampai kita bertanya-tanya apa gerangan yang akan diperolehnya seandainya sang idolanya yang menang. Atau sebaliknya, resiko apa yang dihadapinya jika pilihan yang lain yang keluar sebagai pemenang.  

Memimpin negeri dengan seperempat milyar manusia ini bukanlah sesuatu yang mudah. Telah berganti-ganti yang tampil. Terlihat saja kekurangannya masing-masing. Induk dari kekurangan-kekurangan itu adalah tipisnya nilai amanah sang pemimpin. Sekali lagi kita berharap. Berdoa kepada Allah, kiranya Allah menetapkan 'pemimpin' berikut ini seorang yang lebih amanah. Yang bisa dipercaya oleh setiap rakyat. Mudah-mudahan masih belum terlambat bagi kita untuk berdoa. Memohon pertolongan Allah.  

Mari kita tunggu dan lihat dengan penuh harap......

****                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar