Sabtu, 01 Februari 2020

Mati Gaya

Mati Gaya   

Aku ikut (dalam lebih banyak hal diikutkan) di grup WA. Grup WA apa saja, seperti grup orang sekampung, orang sekomplek, sesama jamaah mesjid, sesama organisasi sosial, sesama karyawan di perusahaan, alumni-alumni sejak dari SMP sampai ITB. Di hampir semua grup itu aku hanyalah peserta pasif. Kenapa? Karena aku mati gaya. 

Di umumnya grup itu yang disampaikan anggota adalah hal-hal yang aku tidak tertarik menanggapi atau ikut nimbrung. Ada grup yang anggotanya tak habis-habisnya bernostalgia tentang kehidupan dan pergaulan masa lalu yang sudah ditinggalkan puluhan tahun yang lalu. Ada yang begitu tekunnya menyampaikan ucapan selamat. Segala macam ucapan selamat, mulai dari selamat ulang tahun (yang sekali setahun), sampai selamat pagi atau bahkan selamat mengerjakan shalat tahajud setiap hari. Dan ada pula yang menyampaikan ucapan selamat  hari raya untuk setiap agama.

Aku biasanya ikut menyampaikan ikut berduka cita ketika ada anggota grup atau anggota keluarganya yang meninggal dunia. Ucapan dukacita ini, siapapun yang meninggal, apapun agamanya, biasanya disertai doa agar yang meninggal ditempatkan di tempat yang mulia di sisi Tuhan. Dan yang menyampaikan ucapan dukacita serta doa itu bisa siapa saja pula. 

Ada pula yang saling mengirim taushiyah atau kuliah tentang agama. Yang ini biasanya aku suka juga membacanya. Umumnya postingannya adalah dari tulisan kiyai atau ustadz tertentu. Hanya saja kadang-kadang ada juga yang mengirim hadits-hadits palsu yang bahkan salah waktu. Misalnya ada yang mengatakan sebagai berikut; terhitung jam dua belas malam nanti sudah masuk bulan Rajab. Rasulullah bersabda, barang siapa yang menyampaikan berita tentang masuknya bulan Rajab ini niscaya akan terbebas dari api neraka. Cerita seperti ini diposting mungkin saking inginnya ikut berpartisipasi di grup.

Yang paling tidak aku sukai adalah grup yang sering memuat cerita atau bahkan video porno. Di grup seperti ini aku pernah memberi peringatan untuk tidak berbagi hal-hal yang tidak pantas. Biasanya mereka berhenti sebentar tapi tidak berapa lama kemudian kumat lagi. Akhirnya aku keluar dari grup. 

Karena ikut jadi anggota berbagai grup ini  hp ku biasa menerima ratusan pesan WA setiap harinya. Dan sayangnya sebagian besar adalah tentang hal-hal yang aku tidak tertarik untuk ikut membalasnya.  

****                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar